Garang ke Rakyat, Lembek ke Kepentingan Asing: TNI dalam Krisis Moral

- Editor

Minggu, 28 Desember 2025 - 09:12

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh | TribuneIndonesia.com

Perilaku oknum TNI yang beringas terhadap rakyat sipil di Indonesia, terutama di Aceh, menunjukkan adanya kerusakan etika dan disiplin internal. Kasus-kasus seperti penganiayaan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur di Jakarta, maupun Hasfiani alias Imam di Aceh Utara, bukan sekadar insiden sesaat, melainkan bagian dari pola yang berulang.

Kekerasan terhadap rakyat Aceh tidak muncul karena pelanggaran hukum. Dalam kasus konvoi Bendera Bulan Bintang, peserta yang sah secara hukum dihadang dan diintimidasi, bahkan mengalami penganiayaan fisik. Hal ini menunjukkan dendam historis masih tersimpan di beberapa oknum TNI dan memengaruhi cara aparat menegakkan hukum.

Paradoks perilaku TNI terlihat jelas ketika menghadapi kepentingan asing atau perusahaan besar. Saat puluhan WN Cina menyerang personel TNI di tambang emas Ketapang, Kalimantan Barat, aparat memilih menahan diri dan meredam eskalasi, padahal situasi bisa berbahaya. Sikap ini berbeda jauh dibandingkan dengan perlakuan terhadap rakyat sendiri, yang kerap dihadapi dengan kekerasan.

Lebih jauh, ada indikasi keterlibatan oknum TNI dalam membekingi perusahaan sawit dan tambang ilegal yang merusak hutan dan lingkungan. Perusahaan-perusahaan ini menyebabkan banjir bandang, merusak fasilitas publik, dan merugikan rakyat. Aparat seharusnya menjadi pelindung masyarakat dan alam, tetapi ada oknum yang membiarkan atau bahkan melindungi kepentingan bisnis agar proyek tetap berjalan. Pola ini memperlihatkan garang pada rakyat, lembut pada kepentingan asing dan bisnis, jauh dari profesionalisme yang seharusnya dijalankan.

Baca Juga:  Satgas TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen Lanjutkan Pembuatan Bronjong di Peudada.

Data dari berbagai laporan menunjukkan puluhan insiden kekerasan oknum TNI setiap tahun, dengan korban luka maupun tewas. Banyak kasus diproses internal militer sehingga publik sulit mengawasi. Fakta-fakta ini menunjukkan kerusakan struktural dan moral di tubuh TNI: disiplin lemah, kontrol etika tidak berjalan, dan dendam historis masih memengaruhi tindakan oknum.

Reformasi TNI menjadi kebutuhan mendesak. Aparat harus menegakkan hukum tanpa pilih kasih, menghentikan kekerasan terhadap rakyat, dan menghentikan praktik membekingi perusahaan yang merusak lingkungan. Rakyat berhak hidup aman dan terlindungi. Negara yang kuat bukan diukur dari seberapa garang aparat menghadapi rakyatnya sendiri, tetapi dari kemampuan menegakkan hukum dengan adil dan menjaga kedaulatan tanpa mengorbankan warganya maupun lingkungan hidup.(saiful)

Berita Terkait

Narapidana Narkotika Dipindahkan Tanpa Dokumen, Keluarga Kecewa Kinerja Lapas Pancur Batu
Korupsi Penjualan Aluminium Rp133 Miliar, Kejati Sumut Tahan Dua Pejabat Inalum
Korban Kekerasan TNI Gugat UU Peradilan Militer ke Mahkamah Konstitusi
Bentrokan Ormas di Langkat: Sorotan Mengarah ke Dugaan Permainan Oknum TNI–Polri dalam Penanganan Kasus
TEROBOSAN FORENSIK PAJAK Dr. Joko Ismuhadi di FEB UGM: Rumus R = E + A – L Bongkar Modus Back-to-Back Loan dan Penggelapan di Sektor Retail Cash Intensive
Arief Martha Rahadyan Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Selamatkan Aset Rp 23 Triliun dari Mafia Tanah
Rini Agustin Teriak Minta Keadilan, Suami Dijebloskan ke Sel Polsek Medan Tembung Tanpa Bukti, Tanpa Surat, Tanpa Saksi
Dana Hibah KONI Asahan Terkatung Katung, Penegak Hukum Saling Lempar
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 28 Desember 2025 - 02:46

HRD Tinjau Tujuh Jembatan Kritis Mendesak Dibangun Ulang

Sabtu, 27 Desember 2025 - 18:02

Jembatan Bailey Kutablang Disorot, Arizal Mahdi Nilai Kualitas Pekerjaan Belum Mencapai Standar Nasional

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:45

Pangkalan Elpiji 3.KG.UD.M.Sopiyan Gas Alue Ie Mirah Membantah Jual Gas Melon Subsidi Di Atas Harga Enceran Tertinggi HET

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:29

Luncurkan 30 Channel TV Digital dari Turyapada Tower, Gubernur Koster Hadirkan Layanan Informasi Berkualitas

Sabtu, 27 Desember 2025 - 08:12

Gelar Pangeran Acarya untuk Arief Martha Rahadyan, Amanah Adat Bali bagi Pengabdian Bangsa

Sabtu, 27 Desember 2025 - 04:52

HRD : Jembatan Bailey Kutablang Rampung Dikerjakan

Jumat, 26 Desember 2025 - 09:12

​SD Negeri Pinasungkulan Terbakar saat Hari Natal, Api Berhasil Dipadamkan Setelah Dua Jam

Jumat, 26 Desember 2025 - 08:53

​Damai di Kota Cakalang, Kedewasaan Toleransi Warga Bitung Hiasi Perayaan Natal 2025

Berita Terbaru

Headline news

Optimalisasi Potensi Kader untuk Mendorong Kemajuan Organisasi

Minggu, 28 Des 2025 - 07:06

Headline news

Visi Arief Martha Rahadyan untuk Generasi Muda Indonesia

Minggu, 28 Des 2025 - 07:03