Praktek Pariwisata Regeneratif Desa Penglipuran Hadirkan Parade Barong sambut Nataru

- Editor

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:51

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangli|Tribuneindonesia.com

Desa Wisata Penglipuran yang terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, sudah tak asing lagi di pendengaran para wisatawan Mancanegara maupun wisatawan Domestik. Ibarat kata, Jika belum ke desa Penglipuran maka belum mengenal Adat istiadat dan Budaya Bali, Minggu (7/12/25).

Desa Penglipuran, tak pernah tergerus jaman. Hingga kini desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih, masih menjaga adat istiadat dan tradisi budaya Bali, dimana bangunan rumah-rumah di Desa tersebut berdiri sejajar dengan keunikan, seluruh atap rumah di Desa Penglipuran menggunakan alang-alang.

Tak hanya bangunan tempat tinggal, pakaian dan bahasa sehari-hari pun tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak sirna.

Di desa Penglipuran terdapat 77 pekarangan dan setiap pekarangan terdiri dari dua rumah adat, dapur tradisional dan balai sakenem (tempat upacara) serta tempat suci bernama Sanggah.

Berbagai penghargaan telah diterima desa Penglipuran, antara lain Juara I Cipta Award 2013, Desa Wisata Juara II Tingkat Nasional 2014, Desa Wisata Standar ASEAN 2017, Juara I Homestay tingkat Provinsi, Standar Homestay Asia, Green Destination Sustainable 2019 serta penghargaan Non Tourism sebagai Kampung Iklim.

Di era modernisasi zaman sekarang, desa wisata Penglipuran tak kehilangan daya magisnya, bahkan justru menjadi salah satu destinasi yang paling dicari para wisatawan. Selain keunikan rumah disana, juga terdapat desa bambu atau hutan bambu yang luas nya mencapai kurang lebih 100 hektar.

Menariknya lagi di desa Penglipuran, ada desa yang bernama Karang Memadu, dimana warga yang berpoligami akan di kesepekang (diasingkan) dan tinggal di desa Karang Memadu yang terletak di batas desa penglipuran.

Penglipuran telah menjadi contoh desa wisata menuju regeneratif di Bali yang berhasil menerapkan pariwisata berkelanjutan.

Melalui pelestarian hutan bambu, dan pelibatan masyarakat dalam setiap aspek pengembangan, desa ini tidak hanya menjaga warisan budaya tapi juga aktif memperbarui sumber daya alam dan sosialnya. Setiap kunjungan wisata diarahkan memberikan dampak positif yang berkesinambungan bagi lingkungan dan komunitas lokal.

Kesuksesan desa Penglipuran berakar pada penerapan filosofi Tri Hita Karana yang menyeimbangkan hubungan spiritual,sosial, dan alam. Keterlibatan seluruh masyarakat menciptakan model pariwisata yang otentik dan inklusif, menghasilkan lingkungan yang asri, ekonomi yang mandiri, serta budaya yang tetap terjaga. Desa ini menjadi inspirasi bagi pengembangan pariwisata regeneratif di Indonesia.

Menyambut Natal 2025 danTahun Baru 2026 desa Penglipuran seperti biasa mengadakan berbagai kegiatan dengan
rangkaian atraksi budaya yang dikemas lebih hangat, hijau, dan bermakna.

Selain menghadirkan hiburan akhir tahun, seluruh program dirancang untuk memperkuat komitmen desa dalam menjaga lingkungan, melestarikan budaya, serta menguatkan peran masyarakat lokal sebagai pelaku utama pariwisata.

General Manager Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, menyampaikan
bahwa persiapan dilakukan secara menyeluruh agar wisatawan dapat menikmati liburan akhir tahun dalam suasana yang aman, nyaman, dan penuh nuansa budaya Bali.

“Akhir tahun selalu menjadi momen yang ditunggu wisatawan. Tahun ini kami
tidak hanya menambah atraksi, tetapi juga memperkuat pesan bahwa setiap kunjungan ke Penglipuran ikut berkontribusi pada pelestarian alam,budaya, dan kesejahteraan warga,”

Ujarnya.

Dari Pariwisata Berkelanjutan menuju Pariwisata Regeneratif
Penglipuran kini bergerak lebih jauh, dari sekadar pariwisata berkelanjutan
(sustainable) menuju pariwisata regeneratif, yaitu model pariwisata yang bukan hanya meminimalkan dampak negatif, tetapi secara aktif memperbaiki kualitas lingkungan, sosial, dan budaya desa.

Berbagai penelitian mencatat bahwa pengelolaan Penglipuran bertumpu pada community-based tourism dengan desa adat dan masyarakat sebagai pengambil keputusan utama, sehingga manfaat ekonomi, sosial, dan budaya dapat dirasakan lebih merata oleh warga.

Untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, Desa Wisata Penglipuran menghadirkan
rangkaian acara utama sebagai berikut:

1. Parade Budaya Barong Macan – 27 Desember 2025 Parade Barong Macan akan menjadi pembuka perayaan akhir tahun di Penglipuran.

Sedikitnya 15 Barong Macan akan melintasi jalur utama desa, diiringi tabuh gamelan
dan penabuh muda dari banjar-banjar setempat. Parade ini diselenggarakan oleh Pengelola Desa Wisata berkolaborasi dengan Yowana Putra Yudha Penglipuran (komunitas muda-mudi).

Baca Juga:  JPU Bireuen,Kembali Pariksa Barang Bukti Ratu Narkoba

Selain menjadi tontonan yang atraktif bagi wisatawan, parade ini juga menjadi bentuk regenerasi pelestarian seni, di mana generasi muda terlibat langsung sebagai penari, penabuh, hingga tim produksi.

2. Pertunjukan Barong Macan “Tetantria Macan Gading” – 28 Desember 2025 s.d. 1 Januari 2026.
Setiap hari, mulai 28 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, Penglipuran akan
menampilkan pertunjukan dramatik “Tetantria Macan Gading”. Pementasan ini memadukan seni tari, musik tradisional, dan teatrikal, yang merangkai pesan tentang
keberanian, kebersamaan, dan harmoni antara manusia dengan alam. Dipentaskan
oleh Yowana Putra Yudha, pertunjukan ini menjadi ruang ekspresi kreatif generasi
muda desa sekaligus medium edukasi bagi wisatawan tentang nilai-nilai kearifan lokal Penglipuran.

3. Dekorasi Tematik Akhir Tahun dengan Estetika Bambu Penglipuran identik dengan bambu, mulai dari hutan bambu yang mengelilingi desa hingga pemanfaatannya sebagai bahan bangunan dan kerajinan lokal. Menjelang Natal
dan Tahun Baru, desa akan dihiasi dekorasi tematik yang memanfaatkan bambu dan bahan alami lain, selaras dengan karakter Penglipuran sebagai desa wisata berbasis budaya dan lingkungan. Penggunaan bambu menggantikan banyak dekorasi
berbahan plastik sekali pakai, sehingga mengurangi timbulan sampah sekaligus
memperkuat pesan pariwisata regeneratif: perayaan meriah yang tetap rendah jejak ekologisnya.

4. Program Spesial Bamboo Café: Kuliner Lokal dan Musik Akustik Bamboo Café, yang berada di tengah hutan bambu, menghadirkan menu spesial Natal
dan Tahun Baru dengan menonjolkan bahan lokal, kuliner tradisional, serta minuman khas seperti loloh cemcem dan aneka sajian rumahan yang ramah lingkungan.

Untuk melengkapi suasana, Bamboo Café juga menyuguhkan musik akustik dengan nuansa intim dan hangat. Perpaduan suara musik, udara sejuk, dan latar hutan bambumenghadirkan pengalaman liburan yang tenang, romantis, dan cocok bagi keluarga
maupun pasangan yang ingin menyambut pergantian tahun dengan cara yang lebih reflektif.

5. Pengaturan Kunjungan dan Fasilitas Wisata yang Lebih Tertib
mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan akhir tahun, Pengelola Desa Wisata Penglipuran menyiapkan berbagai langkah untuk menjaga arus kunjungan tetap tertib dan nyaman, antara lain:

• Penambahan petugas layanan wisata dan pengamanan di area desa.
• Pengaturan parkir dan jalur keluar–masuk untuk mengurangi kemacetan dan
kepadatan di kawasan inti.
• Penempatan titik informasi wisata dan papan edukasi mengenai tata tertib, daya
dukung, serta prinsip-prinsip wisata hijau yang diterapkan di desa.

Langkah-langkah ini sejalan dengan rekomendasi kajian terbaru mengenai
pengelolaan overtourism dan daya dukung destinasi, sehingga kualitas kunjungan tetap terjaga sekaligus melindungi kualitas hidup warga.

Mengundang Wisatawan Menjadi “Tamu sekaligus mitra” Regenerasi Desa
Tren eco-travel dan wisata hijau terus tumbuh di Indonesia. Banyak wisatawan kini mencari pengalaman yang lebih bermakna, ingin terhubung dengan alam dan komunitas lokal, bukan sekadar berlibur secara massal.

Penglipuran menjadi salah satu rujukan utama tren tersebut, karena wisatawan dapat melihat langsung bagaimana masyarakat hidup selaras dengan alam dan adat.

“Kami mengundang wisatawan dari seluruh Indonesia dan mancanegara untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di Desa Wisata Penglipuran. Datanglah bukan hanya untuk berfoto, tetapi juga untuk ikut menjaga kebersihan, menghormati adat, membeli produk UMKM lokal, dan menjadi bagian dari
gerakan pariwisata regeneratif. Bersama-sama, kita bisa memastikan bahwa desa ini tetap lestari dan semakin kuat untuk generasi mendatang,”

imbuh Sumiarsa.

Ia berharap rangkaian kegiatan akhir tahun ini tidak hanya membawa sukacita bagi wisatawan, tetapi juga menghadirkan dampak positif yang
nyata bagi alam, budaya, dan masyarakat desa, sejalan dengan status Penglipuran sebagai desa wisata berkelas dunia yang terus berinovasi dalam praktik pariwisata regeneratif.(**).

Berita Terkait

KPU Bali Lakukan Klarifikasi dan Pembinaan kepada KPU Kabupaten Badung Terkait Video Viral
Gelar Operasi Lilin 2025, Polres Bitung Terjunkan 250 Personel Gabungan Amankan Nataru
Jamaah Umrah Travel Maulana Babul Jannah, Terbang Gratis Dengan Pesawat Milik PT Medco ke Kualanamu Medan
Peringati Hari Bela Negara, Kajari Bitung Pimpin Upacara Khidmat di Halaman Kantor
Penumpukan sampah di Kota Bireuen Dipicu Longsor Blang Beururu, Penanganan Segera Dilakukan
Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh
Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko
Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 17:46

Berharap pada Allah SWT, Tenang

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:46

Pemkab Deli Serdang Hibahkan 3 Kendaraan Operasional ke Polrestabes Medan

Jumat, 19 Desember 2025 - 09:41

Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah

Kamis, 18 Desember 2025 - 23:40

Tantangan Kian Kompleks, Satpol PP Deli Serdang Diminta Tingkatkan Fisik, Mental, dan Pengetahuan

Kamis, 18 Desember 2025 - 01:33

Deli Serdang Jalin Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Keuangan & Swasta

Kamis, 18 Desember 2025 - 01:26

APKASI Wilayah Sumatera Utara Dukung Penanganan & Pemulihan Pascabencana

Rabu, 17 Desember 2025 - 03:38

Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 - 14:25

Pemkab Deli Serdang dan PT Musim Mas Bangun Alun-Alun Percut Sei Tuan

Berita Terbaru

Headline news

Berharap pada Allah SWT, Tenang

Jumat, 19 Des 2025 - 17:46

Pemerintahan dan Berita Daerah

Pemkab Deli Serdang Hibahkan 3 Kendaraan Operasional ke Polrestabes Medan

Jumat, 19 Des 2025 - 15:46