Bireuen | Tribuneindonesia.com
Tapal Batas Dua Kabupaten Bireuen dan Bener Meriah Belum terselesaikan, Jalan Penghubung Antar Kecamatan Hancur Lebur.
Semenjak berdirinya gampong Pante Peusangan tahun 2002 semasa Aceh dan RI masih Konflik , pada tahun itu lah masyarakat setempat merasakan pembangunan jalan aspal, setelah Aceh dan RI damai pada tahun 2005, jalan penghubung dua Kecamatan Bireun-Bener Meriah yang terletak di Desa Pante Peusangan Kecamatan Juli, lebih kurang 20 tahun jalan tersebut hancur lebur, luput dari perhatian Pemerintah, Rabu (12/3/2025).
Sabri warga gampong Pante Peusangan kepada media ini mengatakan, jalan di daerah kami ini sudah lama 20 tahun hancur lebur (sekitar 20 tahun), sepertinya Pemerintah kurang perhatian terhadap kami yang tinggal di perbatasan.
Semasa Konflik Aceh di tahun 2002 Infrastruktur jalan di gampong kami ini , sempat kami merasakan jalan aspal , itupun di bangun asal jadi makanya sampai sekarang jalan di gampong kami hancur lebur, padahal jalan tersebut sangat di butuhkan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil kebun, dan aktifitas lainnya, sebutnya Sabri serius.
Syamsuddin Keuchik Gampong Pante Peusangan membenarkan, apa yang di katakan warganya tersebut, padahal setiap ada Musrembang saya selalu membahasnya agar jalan di gampong kami bisa di bangun jalan aspal.
Bila Jalan tersebut di bangun dari Gampong Salah Sirong Jaya, Kecamatan Jeumpa, sampai ke gampong kami (Gampong Pante Peusangan) tentunya memudahkan warga masyarakat kami di pedalaman Bireuen mengangkut hasil panen ke kota, begitu juga dengan Gampong Pante Peusangan, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, yang berbatasan dengan Gampong Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener Meriah lebih parah lagi sekitar 2 Km Jalan nya hancur lebur susah di lewati, di tambah lagi dengan jembatan nya menggunakan batang pohon kelapa untuk bisa di lewati.
Ditambah Keuchik Syamsuddin, di wilayah tapal batas dua daerah itu masih saja dililit persoalan dualisme kepemimpinan desa dalam satu wilayah. Sampai sekarang persoalan tersebut belum terselesaikan.
Karena itu, harapan nya Bupati Bireuen yang baru, agar bisa menuntaskan persoalan mengenai tapal batas tersebut dan jalan wilayah kami agar di aspal, ucap Syamsudidin, pungkasnya.(Umar A Pandrah).