SIMEULUE Tribune Indonesia.com -Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Organda Simeulue menyatakan penolakan tegas terhadap rencana pengalihan kapal Aceh Hebat 1 dari rute pelayaran Simeulue ke rute Krueng Geukueh, Aceh Utara – Penang, Malaysia. Kebijakan tersebut dinilai akan menimbulkan dampak besar bagi aktivitas ekonomi dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Simeulue.
Ketua DPC Organda Simeulue, Ricki, menegaskan bahwa keberadaan kapal Aceh Hebat 1 merupakan salah satu penopang utama ketersediaan barang dan mobilitas masyarakat dari dan menuju Simeulue. Menurutnya, pengalihan kapal tersebut berpotensi mengganggu pasokan logistik yang selama ini bergantung pada jalur laut, terutama untuk distribusi kebutuhan pokok.
Ricki meminta Gubernur Aceh untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut secara menyeluruh. Ia menilai pemerintah provinsi perlu mempertimbangkan kondisi geografis Simeulue sebagai wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada transportasi laut. Ia juga menegaskan bahwa ketidakstabilan transportasi dapat berimbas langsung pada kenaikan harga barang di pasaran.
“Kami meminta Ketua DPRK Simeulue dan Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah tegas demi mempertahankan kapal ini. Ini menyangkut kepentingan masyarakat luas dan kelancaran roda perekonomian di Simeulue,” ujar Ricki.
Ia menambahkan bahwa Organda Simeulue siap berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan agar pengoperasian Aceh Hebat 1 tetap diprioritaskan untuk melayani masyarakat Simeulue. Menurutnya, keberlanjutan akses transportasi laut yang stabil merupakan kunci utama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan pernyataan sikap ini, DPC Organda Simeulue berharap Pemerintah Aceh dapat meninjau kembali keputusan tersebut dan memprioritaskan kepentingan masyarakat kepulauan yang selama ini mengandalkan layanan transportasi laut sebagai sarana utama mobilitas dan distribusi barang.(*)

















