Mitra, Sulut – Tribuneindonesia.com,
Pemberangkatan murid di SMKN – 1 Ratahan terkait magang beberapa waktu lalu di duga pihak Yayasan Armata yang mengatur perjalanan magang para siswa tidak transparan. Jumat (20/06/25).
Pemberangkatan siswa/siswi SMKN – 1 Ratahan terkesan menemui jalan buntu. Masalah tersebut mencuat dengan adanya oknum Yuni Turangan selaku pihak Yayasan Jaya Armatha yang diduga kuat tidak transparan dalam menangani masalah ini.
Ketidaktransparanan ini menimbulkan rasa ketidakpuasan di kalangan orang tua murid, sehingga mereka sepakat untuk mendesak agar masalah tersebut segera diusut tuntas dan mencapai titik terang.
Selain itu, orangtua juga berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan transparansi dan keadilan, sehingga kepentingan anak-anak mereka dapat terjamin dan tidak berlarut-larut, yang memungkinkan anak-anak mereka untuk melanjutkan pendidikan dengan lancar dan baik.
Pasalnya, pada saat awak media mengunjungi SMKN – 1 Ratahan, Minahasa Tenggara, untuk mengkonfirmasi permasalahan tersebut kepada pihak Sekolah, Anna Powa, selaku Kepsek malah mengarahkan kami kepada seorang guru bernama Maria Manongko.
Anna menyebutkan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Kepala Sekolah sekitar dua bulan, sehingga beliau menyarankan kami untuk menghubungi Maria terkait kronologis masalah ini.
Saat kami menanyakan permasalahannya kepada Maria, beliau langsung merespons dan menghubungi (YT) melalui WhatsApp. Namun sayangnya, respons yang kami terima dari (YT) sangat kasar dan arogan.
Dia seakan menantang wartawan dan mengatakan kalau dirinya tidak takut pada siapa pun, termasuk Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Perilaku (YT), sangat mengejutkan dan menimbulkan pertanyaan tentang sikap dan profesionalisme yang bersangkutan dalam menangani masalah tersebut.
Sebagai pihak yang terkait dengan pendidikan, juga mengatur perjalanan magang para siswa/siswi diharapkan (YT) dapat menunjukkan sikap yang lebih kooperatif dan profesional dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh siswa dan orang tua murid.
Dari hasil percakapan tersebut, yang diikuti oleh para orang tua murid, terdengar bahwa Yuni sempat menjanjikan bahwa dia akan segera mencarikan solusi.
Namun, orang tua murid tidak mempercayainya karena sudah banyak janji yang di ucapkan namun tidak kunjung ada solusinya.
Justeru dirinya mengatakan,
“bawa nama yayasan baru, dia akan menggantinya lewat dana pribadi,”
tutur seorang ibu dari orang tua murid.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Yuni berniat untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi keraguan orang tua murid masih kuat karena pengalaman sebelumnya.
Orang tua murid berharap agar masalah ini segera dimediasi oleh pihak Kepala Sekolah SMKN – 1 Ratahan, Anna Mona Relitta Powa, S.Pd. Mereka mengharapkan adanya penyelesaian yang konkret dan transparan sehingga masalah tersebut dapat segera berakhir dan anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan dengan tenang. (Talia)