Skandal Eks Pasar Aksara: Bayangan Pengkhianatan di Atas Abu Harapan Rakyat

- Editor

Senin, 9 Juni 2025 - 11:40

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Medan | TribuneIndonesia.com 

Di atas lahan yang dulu menjadi denyut nadi ekonomi rakyat kecil, kini menjulang sebuah restoran mewah, lengkap dengan area nongkrong eksklusif dan parkir lega. Lokasinya bukan sembarangan—ini adalah tanah milik negara, eks Pasar Aksara yang terbakar tahun 2016, dan hingga kini belum dibangun kembali untuk rakyat yang menantinya. Kini, harapan itu digilas oleh aroma kopi elit dan suara gelak tawa kaum berada.

Di tengah absurditas ini, TKN Kompas Nusantara mengultimatum Pemerintah Kota Medan. Ketua Umum TKN Kompas Nusantara, Adi Warman Lubis, menyebut pembangunan restoran tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat.

“Rakyat menunggu pasar dibangun kembali, bukan dijadikan tempat elit ngopi. Ini pengkhianatan terhadap kepentingan publik,” tegasnya, Senin (9/6/2025).

Lahan Negara, Bisnis Swasta: Siapa Bermain?

Ironi menggantung. Lahan itu milik negara, tapi seolah berpindah tangan begitu saja ke swasta. Yang lebih mengejutkan, Plt Dirut PUD Pasar Medan, Imam Abdul Hadi, mengaku bahwa memang ada penyewaan ke pihak ketiga selama lima tahun, tapi ia tak tahu siapa penyewanya atau berapa nilai sewanya.

“Iya, disewakan… tapi nilai sewanya saya lupa,” ujarnya datar.

Bagi TKN Kompas, pengakuan itu bukan sekadar kelalaian. Ini sinyal kuat potensi pelanggaran hukum.

“Kalau pejabat tak tahu siapa penyewa dan berapa nilainya, lalu siapa yang mengawasi dan bertanggung jawab? Ini tak bisa dibiarkan,” kata Adi Warman tajam.

PBG dan AMDAL Diduga Bermasalah: Celah Pajak dan Kongkalikong?

Selain dugaan penyewaan ilegal, dokumen perizinan bangunan juga disorot. Ada indikasi bahwa Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) diterbitkan tanpa prosedur yang benar. Bahkan, Adi Warman menyebut restoran mewah itu kemungkinan membayar pajak seperti warung biasa.

Baca Juga:  UMKM PERWAL Ikut Festival Langsa Promotion Fest

“Banyak tempat elite bayar pajak kecil, padahal omzetnya besar. Harus diaudit. Jangan sampai ada kongkalikong antara pengusaha dan pejabat,” tukasnya.

BPK, Kejaksaan, dan Inspektorat Diminta Turun Tangan

TKN Kompas meminta audit menyeluruh dari BPK, Kejaksaan, dan Inspektorat Kota Medan yang kini dipimpin oleh Plt Kepala Inspektorat Habibi Adhawiyah. Desakan ini bukan tanpa sebab—potensi kerugian negara dan pencemaran integritas birokrasi menjadi taruhan.

“Inspektorat harus serius. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas,” ujar Adi.

Wali Kota Medan: Belum Tahu, Akan Cek Lokasi

Saat dikonfirmasi, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengaku belum mengetahui keberadaan bangunan tersebut.

“Kita akan cek ke lapangan,” ujarnya singkat usai menghadiri rapat di DPRD Medan, Senin (2/6/2025).

TKN Ancam Lapor KPK Jika Tak Ada Aksi

TKN Kompas menegaskan akan membawa kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bila dalam waktu dekat tidak ada tindakan konkret dari Pemko Medan.

“Ini bukan sekadar bangunan. Ini soal moral mengelola aset negara. Sembilan tahun rakyat menunggu pasar dibangun, tapi yang muncul justru bangunan elite yang berdiri diam-diam,” pungkas Adi Warman.

Bayangan pengkhianatan kini menyelimuti lahan eks Pasar Aksara. Di atas abu harapan rakyat kecil, segelintir orang menari.

Tribuneindonesia.com

Berita Terkait

H. Syaripuddin Nasution Apresiasi Gerakan Pangan Murah di Deli Serdang
Kinerja Kapolri Buruk, DPD IMM Aceh Desak Presiden Prabowo Ganti Pimpinan Polri
Kejari Pidie Gelar Donor Darah, Pemeriksaan Kesehatan, dan Pemusnahan Barang Bukti Narkotika dalam Rangka Hari Lahir Kejaksaan ke-80
Kejari Bireuen Terima Tersangka Dan Barang Bukti Perkara psikotropika Jenis Tramadol Dari BBPOM Aceh
Empat Perangkat Desa Dayah Baro Divonis Penjara dalam Kasus Korupsi Dana Desa.
Kejaksaan Negeri Pidie Komitmen Bersihkan Korupsi, Empat Terdakwa Dituntut Hukuman Penjara
LPPAS RI Soroti Dugaan Setting Lelang Proyek Rp11,8 Miliar di Sumut
RS Columbia Asia & Generali Diduga Sandera Pasien Dua Hari Tanpa Obat, Aktivis Kecam: “Penyiksaan Berkedok Baju Putih!”
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 September 2025 - 05:42

Babinsa Koramil Samalanga Tanamkan Nilai Cinta Tanah Air kepada Pelajar SMP Negeri 1 Samalanga

Kamis, 4 September 2025 - 05:40

Babinsa Posramil Jeumpa Jalin Kerja Sama dengan Aparatur Kecamatan

Kamis, 4 September 2025 - 05:11

Babinsa Koramil 07/Jangka Tinjau Stok Beras di Kilang Desa Meunasah Krueng

Kamis, 4 September 2025 - 05:04

Polres Pidie Jaya Gelar Zikir dan Doa Bersama  GP Ansor juga Santuni Anak Yatim

Kamis, 4 September 2025 - 04:19

Babinsa Posramil Kuta Blang Bantu Warga Timbun Perkarangan di Desa Tingkeum Manyang

Kamis, 4 September 2025 - 04:17

Babinsa Koramil 09/Makmur Gotong Royong Bersama Warga Bangun Tangga Masjid Istiqomah

Kamis, 4 September 2025 - 04:14

Babinsa Posramil Peulimbang Dampingi Pemerintah Desa Tinjau Lokasi Pembangunan MCK di Padang Kasab

Rabu, 3 September 2025 - 14:51

Patroli Presisi Skala Besar, Polres Pidie Jaya Jaga Kondusifitas Wilayah

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x