Pidie|Tribuneindonesia.com
Sigli-Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Kabupaten Pidie melakukan Pelatihan Pola Pengasuhan Asrama bagi para guru, Rabu (9/9/2025), yang berlangsung di Saka Kupi Suman Mart. Kegiatan ini menghadirkan Trainer dari Dormitory Educator Akademi (DEA), Ruslan Ismail,guna memberikan pendidikan dan pembekalan kepada para tenaga pengasuh santri,Rabu,10/9/25.
Pelatihan ini terselenggara berkat kerja sama antara MUQ Pidie dengan Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Pidie melalui Badan Dayah. Kehadiran program ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pengasuhan di lingkungan asrama, sehingga para guru didik memiliki wawasan yang lebih luas dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Pimpinan MUQ Pidie, Ustaz Junaidi, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini. “Acara ini terlaksana berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Badan Dayah. Kami berharap para peserta mengikuti dengan sungguh-sungguh setiap materi yang disampaikan pemateri, demi kepentingan para pendidik ke depan. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini,” ungkapnya.
Acara di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Pidie,drh. Muslizar Efendi dengan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung dunia pendidikan, khususnya pendidikan dayah. “Kami percaya bahwa membina para guru pengasuh berarti membina masa depan generasi Qur’ani. Para guru tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga teladan yang membentuk karakter, akhlak, dan daya saing santri dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Beliau juga memberikan semangat kepada peserta agar tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini,jadikan pelatihan ini sebagai bekal untuk memperkaya metode pengasuhan, memperluas wawasan, dan memperkuat semangat pengabdian. InsyaAllah, melalui usaha bersama, kita akan mampu melahirkan generasi santri yang berilmu, berakhlak mulia, serta siap menghadapi perkembangan zaman.”harap nya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pola pengasuhan di lingkungan asrama dayah semakin baik, sehingga santri tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritual, emosional, dan sosial.(MJ)