Bireuen | TribuneIndonesia.com
Bupati H. Mukhlis, ST dan Wakilnya Ir. Razuardi, MT, diingatkan agar tidak memberikan jabatan di Pemkab Bireuen kepada orang ” Asal asalan ” yang tidak kompeten dalam berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan masyarakat, apalagi dengan Wartawan.
Harapan sekaligus saran tersebut disampaikan Yusri S.Sos Sekaligus Ketua DPD Sekber Wartawan Indonesia SWI Bireuen Kepada media ini, Minggu ( 4/5/2025)
Yusri berpendapat demikian menanggapi setelah santer beredarnya informasi di publik terkait ‘pengusiran wartawan’ yang diduga dilakukan oleh Kabag Umum Setdakab Bireuen terhadap Fajri, seorang wartawan liputan Bireuen.
Peristiwa tersebut dikabarkan terjadi pada Jumat, sore di Aula rapat Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Cot Gapu tatkala ‘sang jurnalis’ hendak melakukan kegiatan peliputan di sana.
“Kami minta kepada Bupati Mukhlis dan Pak Wabup Razuardi agar tidak menempatkan pejabat “Asal asalan ” alias tidak mampu berkomunikasi secara layak, apalagi sampai bersikap tidak ramah terhadap wartawan dalam Pemerintahannya, seperti yang terjadi Jumat sore,” tutur tokoh muda yang lebih populer disebut ‘Yusri BLC’ tersebut.
Dirinya sangat menyayangkan ihwal yang menimpa seorang Wartawan, di lingkungan kantor Bupati Bireuen dalam suasana terdapat diskusi sejumlah pemangku jabatan di sana.
Menurutnya, tindakan oknum Kabag tersebut mencederai semangat keterbukaan informasi publik serta mencoreng wajah birokrasi Pemkab Bireuen yang seharusnya bersinergi dengan insan pers sebagai mitra strategis pembangunan di Daerah berjuluk “Kota Santri” di Aceh.
Karena, lanjut Yusri, sosok Mukhlis dan Razuardi sejak dulu dikenal ” perduli dan santun ” dalam berinteraksi serta komunikasinya. Ditambah, mereka berkepribadian responsif kepada masyarakat maupun kepada awak media.
“Haji Mukhlis itu sudah lama dikenal interaktif dan komunikatif. Sejak beliau memimpin perusahaan kontraktor maupun organisasi-organisasi besar lainnya. Pak Razuardi juga demikian santun dengan masyarakat maupun Jurnalis apalagi beliau pernah sebagai jurnalis dan bergabung di organisasi jurnalis . Maka jangan sampai ada pejabat di kabinetnya yang justru bertolak belakang dari itu,” sebutnya .
Lebih lanjut, sebutnya lagi, ketidaksesuaian karakter pejabat sudah tentu menggerogoti visi dan misi kepemimpinan kepala daerah dan menjadi penghambat mewujudkan program kerja Bupati-Wakil Bupati periode 2025–2030 kelak.
“Jika ada pejabat yang diberikan amanah berkarakter kontradiktif dengan Kepala Daerah dikhawatirkan secara langsung atau tidak langsung, lambat-laun akan ‘terkontaminasi’ kepada iklim Pemerintahan Kabupaten Bireuen,” ungkap Dia.
Yusri merupakan Putra asli Bireuen berharap insiden tersebut menjadi bahan evaluasi dan masukan konstruktif guna membangun Kabupaten Bireuen lebih baik lagi dibawah Pimpinan H. Mukhlis ST- Ir Razuardi MT.
“Ini masukan tulus saya untuk membangun Bireuen menjadi lebih baik di bawah kepemimpinan Bupati Mukhlis dan Ir Razuardi selaku Wakilnya,” Pungkas nya
ASM