BBM Langka dan Barcode Rumit, SAPA Minta Gubernur Hadirkan SPBU Asing di Aceh

- Editor

Minggu, 9 Maret 2025 - 09:43

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh | Tribuneindonesia.com

Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mendesak Gubernur Aceh untuk menghadirkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari perusahaan asing. Langkah ini dinilai sebagai solusi atas berbagai permasalahan distribusi BBM di Aceh.

Ketua SAPA, Fauzan Adami, menegaskan bahwa monopoli pasar BBM di Aceh harus diakhiri agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dan mendapatkan layanan yang lebih baik.

Menurutnya, kehadiran SPBU asing dapat menciptakan persaingan sehat yang pada akhirnya menguntungkan masyarakat.

“Kami mendesak Gubernur untuk mengundang SPBU asing agar dapat beroperasi di Aceh. Selama ini, masyarakat hanya memiliki satu pilihan, yaitu Pertamina, yang sering kali menimbulkan berbagai persoalan, seperti antrean panjang, kelangkaan minyak, hingga kebijakan barcode yang menyulitkan warga. Dengan adanya kompetitor, diharapkan harga lebih kompetitif dan kualitas layanan meningkat,” ujar Fauzan, Minggu (9/3/2025).

Menurut Fauzan, di berbagai daerah lain di Indonesia, SPBU asing seperti Shell, BP, dan Vivo telah beroperasi dan memberikan pilihan bagi masyarakat. Aceh seharusnya tidak tertinggal dan juga berhak mendapatkan alternatif dalam penyediaan BBM.

“Ini bukan soal menyaingi Pertamina, tetapi lebih kepada kepentingan masyarakat. Dengan adanya alternatif SPBU, maka pelayanan akan lebih baik, distribusi BBM lebih merata, dan masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhan mereka,” tambahnya.

SAPA berharap Pemerintah Aceh segera mengambil langkah konkret untuk mewujudkan hal ini. Fauzan menegaskan bahwa kebijakan energi yang lebih terbuka akan berdampak positif bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat.

“Kita tidak bisa terus membiarkan monopoli merugikan masyarakat. Jika Aceh ingin maju, maka sektor energi juga harus mengalami reformasi dengan menghadirkan lebih banyak pilihan dan kompetisi sehat dalam distribusi BBM,” pungkasnya.[UmarAPandrah].

 

Baca Juga:  Safwan Ketua Lembaga Mualem Dek Fad 02 Semua Suku : Pertimbangan Gubernur Aceh, Menggangkat Mawardi Nur Sebagai Dirut PT.PEMA Sudah Tepat

BERITA MERDEKA.net – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mendesak Gubernur Aceh untuk menghadirkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari perusahaan asing. Langkah ini dinilai sebagai solusi atas berbagai permasalahan distribusi BBM di Aceh.

Ketua SAPA, Fauzan Adami, menegaskan bahwa monopoli pasar BBM di Aceh harus diakhiri agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dan mendapatkan layanan yang lebih baik.

Menurutnya, kehadiran SPBU asing dapat menciptakan persaingan sehat yang pada akhirnya menguntungkan masyarakat.

“Kami mendesak Gubernur untuk mengundang SPBU asing agar dapat beroperasi di Aceh. Selama ini, masyarakat hanya memiliki satu pilihan, yaitu Pertamina, yang sering kali menimbulkan berbagai persoalan, seperti antrean panjang, kelangkaan minyak, hingga kebijakan barcode yang menyulitkan warga. Dengan adanya kompetitor, diharapkan harga lebih kompetitif dan kualitas layanan meningkat,” ujar Fauzan, Minggu (9/3/2025).

Menurut Fauzan, di berbagai daerah lain di Indonesia, SPBU asing seperti Shell, BP, dan Vivo telah beroperasi dan memberikan pilihan bagi masyarakat. Aceh seharusnya tidak tertinggal dan juga berhak mendapatkan alternatif dalam penyediaan BBM.

“Ini bukan soal menyaingi Pertamina, tetapi lebih kepada kepentingan masyarakat. Dengan adanya alternatif SPBU, maka pelayanan akan lebih baik, distribusi BBM lebih merata, dan masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhan mereka,” tambahnya.

SAPA berharap Pemerintah Aceh segera mengambil langkah konkret untuk mewujudkan hal ini. Fauzan menegaskan bahwa kebijakan energi yang lebih terbuka akan berdampak positif bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat.

“Kita tidak bisa terus membiarkan monopoli merugikan masyarakat. Jika Aceh ingin maju, maka sektor energi juga harus mengalami reformasi dengan menghadirkan lebih banyak pilihan dan kompetisi sehat dalam distribusi BBM,” pungkasnya.[UmarAPandrah].

Berita Terkait

Warga Minta Bupati Audit Bedah Rumah Di Desa Cinta Rakyat Tahun 2023
Tiga Buronan Kabur dari Kualanamu, Polisi Dituding Lalai
Gempet – SU Desak Usut Tuntas Dugaan Korupsi proyek Desa Digital Smart Village Kabupaten Madina Periksa Yang Terlibat
Kepala desa cinta rakyat bersama tim hukum resmi akan melaporkan oknum wartawan Kedewan pers mengenai berita hoks/miring humas LBH -wartawan ada apa.
Ketua Litpk Sumut Angkat Bicara Terkait Pemecatan Kades Paluh Kurau
Kejar-Kejaran ala Gangster di Jalan Medan, ACC Medan Diduga Abaikan Hukum dan Keselamatan Warga
Di Putus PDTH KKEP akan Gelar Sidang Banding Kode Etik Briptu AZ
Marwah UUPA Terancam, SAPA Minta Pemerintah Aceh dan DPRA Bersikap Tegas
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:38

FORKOPIMDA BIREUEN Damaikan Masyarakat dengan Perusahaan PT. Bahron and Sons Terkait Tanah Exs HGU

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:35

Dinas LHK Bireuen; Monitor Kinerja Pabrik PT BAS Tentang Limbah Di Kawasan Cot Batee Geulungku.

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:08

Yuyun Armia Fahmi Ketua TP PKK Aceh Tamiang Luncurkan Pelayanan KB Serentak

Senin, 5 Mei 2025 - 07:12

TPA Nurul Ulum Akhirnya Nikmati Air Bersih Berkat Program TJSL PTPN IV Regional VI.

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:13

PTPN IV Regional VI Cot Girek Beri Santunan Anak Yatim & Apresiasi Karyawan Berprestasi di Hari Buruh

Rabu, 23 April 2025 - 12:03

BRI Branch Office Medan Gatot Subroto Memberikan Apresiasi Kepada Nasabah Pasca Mudik dan Libur Panjang

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:46

BRI KC Medan Iskandar Muda Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan Baitul Amanah Bandar Khalipah

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:15

Sambut Hari Kemenangan, YBM dan IWABRI BRI Sidikalang Serahkan Bingkisan Ramadhan ke Masyarakat

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x