Aceh Tamiang | TribuneIndonesia.com
Warga Desa Bandar Mahligai, Kecamatan Sekrak, Kabupaten Aceh Tamiang, mengeluhkan kondisi drainase yang tidak berfungsi optimal. Akibat saluran air tersumbat oleh sampah dan lumpur, banjir kerap melanda pemukiman saat hujan turun deras.
Sejumlah titik saluran air mengalami penyempitan dan pendangkalan. Bahkan, puluhan hingga ratusan meter drainase dipenuhi tumpukan sampah organik maupun nonorganik, sehingga aliran air terhambat.
“Di bawahnya banyak sampah dan lumpur yang menumpuk. Jadi harus dibongkar dulu baru bisa dinormalisasi. Kalau tidak, setiap hujan deras pasti air meluap ke jalan dan rumah warga,” ujar salah seorang warga, Minggu (20/9/2025).
Keluhan ini juga diamini oleh warga lainnya yang menyebut bahwa masalah drainase sudah lama tak mendapat perhatian serius. Mereka khawatir banjir akan semakin parah di musim penghujan mendatang.
Warga berharap pemerintah desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas segera turun tangan bersama masyarakat untuk melakukan gotong royong membersihkan dan menormalisasi saluran air. Menurut warga, langkah ini sangat penting agar banjir bisa dicegah sejak dini.
“Kami sebagai warga Bandar Mahligai siap kapan saja bergotong royong, demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tapi tentu kami juga berharap ada perhatian dari pihak terkait agar persoalan drainase ini segera ditangani,” tambah seorang tokoh masyarakat setempat.
Persoalan drainase ini kini menjadi sorotan publik. Warga menilai tanpa upaya perbaikan dan pengawasan yang serius, risiko banjir akan terus menghantui kehidupan mereka setiap musim hujan.















