Deli Serdang I Tribuneindonesia.com
Aura misterius menyelimuti SD Negeri 101928 Deli Serdang setelah kepala sekolahnya, Muhammad Saleh, diduga bersikap tertutup terhadap wartawan yang hendak mengonfirmasi isu-isu internal di sekolah tersebut. Sikap diam yang mencurigakan ini memicu reaksi keras dari LSM Gerakan Bersama Rakyat (LSM GEBER).
Ketua DPD LSM GEBER Deli Serdang, Dra. Yetti Defrina, secara tegas mendesak Inspektorat dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) segera turun tangan untuk memeriksa Muhammad Saleh.
“Sebagai pejabat publik, kepala sekolah seharusnya terbuka terhadap kontrol sosial. Kalau tidak ada yang disembunyikan, kenapa harus takut kepada wartawan?” tegas Yetti saat diwawancarai, Senin (10/6/2025).
Yetti mengingatkan bahwa jabatan kepala sekolah adalah amanah negara yang harus dijalankan dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi. Tindakan tertutup terhadap wartawan justru membuka ruang kecurigaan publik.
“Jabatan kepala sekolah itu bukan ruang pribadi. Ia ditugaskan negara untuk mendidik dan melayani masyarakat, bukan menghindar saat dikritik atau diminta klarifikasi,” tambahnya.
Lebih dari sekadar kritik, LSM GEBER menilai kasus ini bisa menjadi preseden buruk jika tidak segera ditindaklanjuti. Mereka memperingatkan potensi terjadinya pelanggaran etika dan maladministrasi dalam tubuh birokrasi pendidikan.
“Ini bukan sekadar soal Muhammad Saleh. Ini soal citra dunia pendidikan dan moralitas birokrasi publik di Deli Serdang,” tandas Yetti.
LSM GEBER menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, bahkan membuka ruang aduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan atau mengalami ketidakadilan di sektor pendidikan.
Tribuneindonesia.com