Skandal Aksara: Kafe Elit Menjamur, Rakyat Terusir! Pemko Medan Dituding Biarkan Penjarahan Aset Publik

- Editor

Minggu, 8 Juni 2025 - 10:34

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Medan | TribuneIndonesia.com 

Lahan bekas Pasar Aksara yang dulu menjadi nadi ekonomi rakyat kecil kini berubah menjadi arena bisnis mewah yang mengangkangi keadilan sosial. Di atas abu tragedi kebakaran 2016, berdiri megah kafe elit tanpa izin jelas, tanpa rasa malu. Rakyat yang dulu menggantungkan hidup dari pasar itu kini justru diabaikan, ditendang, dan dihinakan.

Ketua Umum TKN Kompas Nusantara, Adi Warman Lubis, mengecam keras pembangunan kafe yang diduga ilegal di atas lahan milik Pemko Medan. Ia menuding pemerintah kota tutup mata terhadap penjarahan aset publik secara terang-terangan.

Tak ada plang PBG, tak terlihat AMDAL. Ini proyek penuh kebusukan hukum!” serunya garang, Sabtu (7/6/2025).

Menurutnya, pengawasan dari Pemko Medan dan DPRD Kota Medan nyaris tidak ada, seolah ada pembiaran sistematis terhadap pelanggaran ini.

Lahan itu milik Pemko! Tapi sekarang jadi kafe mewah? Ini pengkhianatan! DPRD jangan diam! Kami desak panggil semua pihak: PUD Pasar, investor, bahkan wali kota sendiri!” ujarnya.

Wali Kota Medan Disindir Pasif dan Abai

Adi mengecam sikap pasif Wali Kota Medan yang tak kunjung bertindak meski sempat berjanji akan meninjau langsung lokasi.

Bilang mau turun, tapi kenyataannya nol besar! Ini bukan cuma kelalaian, ini pembiaran atas penderitaan rakyat!” katanya, geram.

Ancaman Aksi Massa 750 Pedagang Siap Turun ke Jalan!

Jika tidak ada tindakan tegas, TKN Kompas Nusantara menyatakan siap menggerakkan massa besar-besaran, termasuk 750 eks pedagang Aksara yang sejak 2016 hidup dalam ketidakpastian.

Baca Juga:  Media Maliqnews Dinyatakan Di Tutup Sementara Waktu

Tanah kami dijadikan lahan bisnis elite, kami malah dibuang ke tempat tak layak. Ini ketidakadilan telanjang!” teriak Adi.

Adi juga menyingkap bahwa kerja sama dengan PT Aksara Jaya Indah sudah berakhir sembilan tahun lalu. Namun aktivitas komersial tetap berlangsung—tanpa kontribusi apa pun ke kas daerah.

Rakyat tidak bodoh! Kami tahu dan kami akan lawan!

Pasar Mati, Kafe Elit Hidup”  Simbol Penghinaan pada Rakyat Keci

Alih-alih membangun kembali pasar rakyat, lahan Aksara justru disulap menjadi tempat hiburan elite.

Pasar baru sepi, tak sampai 10% terisi. Tapi kafe elit ramai! Ini bukan kebijakan, ini penghinaan terhadap rakyat!” tegas Adi.

Jeritan Pedagang yang TerluntaLunta

H. Pimpin Lubis, korban kebakaran dan pedagang lama Pasar Aksara, menuturkan kesedihannya yang mendalam

Sembilan tahun kami terlunta-lunta. Pasar pengganti hanya formalitas. Kami ingin hak kami kembali!

Ia menolak keras jika lahan Aksara diserahkan kepada investor swasta.

Kami bukan pengemis. Kami korban kebakaran. Kalau pemerintah tak melindungi kami, jelas ada yang salah dalam kepemimpinan ini!

Aksara Luka Terbuka yang Belum Sembuh

Tragedi kebakaran Pasar Aksara 2016 masih membekas. Lebih dari 800 pedagang kehilangan segalanya. Tapi kini, di atas luka itu, justru tumbuh bisnis mewah yang tak berpihak.

Api membakar harapan kami. Tapi kami tetap ingin berdagang secara sahbukan menjadi korban kerakusan elite!” tutup Pimpin Lubis.

Tribuneindonesia.com

 

Berita Terkait

26 Orang Terjerat Kasus Korupsi Perjalanan Dinas DPRD Bitung, Kejari Bitung Cegah Keluar Negeri
Kapolrestabes Medan Minta Maaf Secara Terbuka, Janji Tindak Tegas Aiptu RH yang Terlibat Pungli
Kejari Bireuen Terimae tersangkaAdan barang Bukti Perkara Pencurian dari polda Aceh.
Kajari Bireuen Damai Kan dua Perkara Penganiayaan
“Presiden Mangkok” Ditangkap! Dalang Pornografi Online Anak di Sumut Dibekuk Setelah Buron
Warga Sugiharjo Murka! Penutupan Aliran Air di Dusun 4 Sebabkan Banjir dan Kerugian
Kades Tumpatan Nibung Diteror! Rilisan Berita Fitnah Diduga Jadi Senjata Karakter Assassination
Jaksa Terima Tersangka Dan Barang Bukti Perkara Pencabulan Terhadap Anak 
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:46

HRD Ikut Bahas Anggaran Bersama Menkeu, Gubernur BI dan Kepala Bappenas

Selasa, 1 Juli 2025 - 12:43

Hari Bhayangkara ke-79 Polres Pidie Jaya, Komitmen Polri Presisi untuk Masyarakat

Selasa, 1 Juli 2025 - 10:54

JWI Turut Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 Bersama Polda Aceh

Selasa, 1 Juli 2025 - 10:04

PMI Pidie Jaya Akan Gelar Musyawarah Ke-IV Pendaftaran Calon Ketua Baru Telah dibuka

Selasa, 1 Juli 2025 - 07:26

Lagu Tareng-Tareng Kope Iringi Hari Perpisahan Kapolres Aceh Tengah Dengan Masyarakat

Selasa, 1 Juli 2025 - 03:30

Pimpin Upacara Hari Bhayangkara ke-79, Kapolda Sulteng Tegaskan Komitmen Polri untuk Masyarakat

Selasa, 1 Juli 2025 - 03:26

PENA PUJAKESUMA Turut Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 Bersama Polda Aceh

Selasa, 1 Juli 2025 - 01:39

Dukungan Terus Berdatangan Kepada, Tarmizi Yang Dipolisikan karena Bela Rakyatnya

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x