Manado, Sulut|Tribuneindonesia.com
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Manado kembali menggelar pertemuan strategis untuk memperkuat pengamanan rumah ibadah. Kamis (25/9/25)
Kegiatan yang berlangsung di Aula Serbaguna Kantor Wali Kota Manado, menegaskan komitmen bersama dalam merawat harmoni yang menjadi trademark kota tersebut.
Pertemuan ini menghadirkan narasumber kunci dari unsur pemerintah, TNI, dan Polri, menandakan pendekatan yang holistik.
Tampil sebagai pembicara antara lain Kepala Kementerian Agama Kota Manado, Hj. Rogaya Udin M.Pd., Komandan Kodim 1309/Manado, Kol. Arh Yosip Dadi SE, M.Tr (Han), serta perwakilan dari Kapolresta Manado.
Kegiatan kali ini dengan mengusung tema
“Perkuat Kerjasama Pengamanan Rumah Ibadah Sebagai Sarana Merawat Kerukunan”
diskusi difokuskan pada pencarian formula kolaboratif.
Selain itu, kerja sama ini tidak hanya dimaknai sebagai langkah preemtif keamanan, tetapi juga sebagai bentuk layanan konkret bagi seluruh pemeluk agama.
Disisi lain, Walikota Manado melalui perwakilannya menegaskan, peran pemerintah daerah sebagai fasilitator harus didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat.
“Membangun kerukunan bukanlah tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab kolektif yang melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat secara aktif,”
ujar pernyataan tersebut.

Reputasi Manado sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi menjadi landasan diskusi.
Julukan “Kota Kerukunan” bukan sekadar atribut, tetapi mencerminkan realitas sosial yang hidup dan dinamis dalam keseharian.
Nilai-nilai kebersamaan ini terangkum sempurna dalam semboyan khas “Torang Samua Basudara”.
Falsafah tersebut menjadi pemersatu yang mengedepankan semangat kekeluargaan dan penghormatan terhadap setiap perbedaan keyakinan.
Harmoni itu terlihat nyata dalam praktik hidup berdampingan secara damai antarumat beragama. Kehidupan sosial masyarakat Manado menunjukkan bahwa kerukunan dapat diwujudkan tanpa harus menafikan identitas masing-masing kelompok.
Melalui forum FKUB ini, diharapkan lahir langkah-langkah operasional yang dapat meningkatkan sistem pengamanan rumah-rumah ibadah.
Sinergi yang terbangun diharapkan tidak hanya menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga memperkuat fondasi kerukunan yang telah ada sebagai warisan berharga. (Talia)















