Jakarta | TribuneIndonesia.com – Sebuah momen pertemuan antara Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka dan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Istana Negara mendadak menjadi bahan perbincangan hangat warganet. Bukan hanya karena undangan makan siang yang jarang terjadi, melainkan lantaran detail kecil yang tertangkap kamera sepatu mewah yang dikenakan salah satu ojol.
Dalam sebuah potongan video yang beredar luas di media sosial, terlihat para pengemudi ojol duduk berhadap-hadapan dengan wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka . Namun perhatian netizen justru tertuju pada kaki salah seorang yang menggunakan sneakers berwarna hitam-merah mencolok. Sepatu tersebut disebut-sebut mirip dengan Nike Air Jordan 1 Retro High OG, yang di pasaran bisa mencapai harga jutaan rupiah.
Tak ayal, komentar warganet pun bermunculan. Ada yang menilai momen itu hanya pencitraan semata dan menuding adanya “settingan” dalam kostum para ojol. Sebagian lain menyindir bahwa penampilan sang ojol terlalu “keren” untuk ukuran pekerja lapangan yang sehari-hari berjuang di jalanan.
“Abang ojolnya lebih kece dari bos-bosnya,” tulis seorang pengguna media sosial.
“Kalau benar Air Jordan asli, gaji berapa lama baru bisa kebeli?” timpal yang lain.
Meski begitu, ada juga netizen yang mencoba bersikap lebih netral. Mereka menilai bahwa belum tentu sepatu tersebut asli, bisa jadi hanya sekadar replika dengan harga jauh lebih murah.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana publik kini semakin jeli memperhatikan setiap detail dari acara kenegaraan, terutama jika menyangkut pencitraan. Hal-hal kecil seperti pakaian, gaya, hingga alas kaki bisa menjadi sorotan dan menimbulkan interpretasi beragam.
Sampai saat ini belum ada klarifikasi resmi dari pihak penyelenggara terkait siapa sebenarnya sosok ojol dengan sepatu mewah tersebut, maupun apakah benar alas kaki yang dikenakannya adalah barang asli dengan harga fantastis.
Namun yang jelas, peristiwa ini telah memantik diskusi luas tentang kesenjangan, pencitraan politik, dan realitas keseharian masyarakat pekerja di lapangan. Dalam dunia digital yang serba terbuka, sekecil apapun detail bisa menjadi viral dan mengubah persepsi publik.
TribuneIndonesia.com