Bendahara Gampong Meledak’: Dana Desa Kerap Disunat Oknum Warga Minta Penegak Hukum Turun Tangan

- Editor

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:54

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ACEH TIMUR | TribuneIndonesia.com

Aroma dugaan penyimpangan dana desa kembali menyeruak dari Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Dalam sebuah rapat pleno pertanggungjawaban desa, Bendahara Gampong Seuneubok Saboh, Mahyu, secara terang-terangan menyebut adanya aliran anggaran desa kepada sejumlah oknum aparat dan pihak luar yang tidak semestinya menerima.

Rapat yang berlangsung di Meunasah Gampong Seuneubok Saboh itu sontak membuat warga terperanjat. Pasalnya, Mahyu mengungkapkan bahwa anggaran dana desa (DD) kerap kali “bocor” ke tangan pihak tertentu, di luar ketentuan regulasi yang berlaku.

“Sudah tiga kali saya mencatat ada dana yang mengalir ke oknum Babinsa, juga ada ke Bhabinkamtibmas, bahkan disebut-sebut sampai kepada oknum wartawan dan pejabat kecamatan,” ungkap Mahyu di hadapan masyarakat.

Laporan pertanggungjawaban desa (LPJD) tahun anggaran 2025 menjadi sorotan publik lantaran data realisasi pendapatan dan belanja dinilai tidak sesuai dengan semangat transparansi. Menurut aturan, laporan tersebut seharusnya dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes) atau Peraturan Kepala Desa (Perkades), lalu disampaikan kepada bupati melalui camat.

Namun, dalam praktiknya, banyak warga menduga dana desa kerap dipotong atau disunat oleh oknum tertentu, sehingga realisasi di lapangan tidak sesuai dengan besaran anggaran yang ditetapkan.

“Selama ini LPJDD tidak pernah sepenuhnya mencerminkan kondisi riil. Dana untuk program sering berkurang ketika sampai ke gampong,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Pernyataan Mahyu menimbulkan tanda tanya besar: mengapa ada aliran dana desa ke pihak luar pemerintahan desa, termasuk oknum aparat dan wartawan? Sejumlah tokoh masyarakat menilai kondisi ini sebagai bentuk penyalahgunaan kewenangan dan lemahnya pengawasan dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Baca Juga:  Calon Keuchik Nomor Urut 3 Zulfikar Santuni 50 Anak Yatim di Pulo Ara Geudong Tengoh

“Dana desa itu hak masyarakat. Kalau justru mengalir ke pihak-pihak yang tidak ada kaitannya, jelas ini penyimpangan. Aparat penegak hukum seharusnya turun tangan menyelidiki,” kata seorang tokoh masyarakat yang hadir.

Kecurigaan publik terhadap tata kelola dana desa semakin kuat setelah beberapa tahun terakhir selalu muncul kabar tentang pemotongan anggaran. Kepala desa, termasuk pejabat (Pj) keuchik, disebut-sebut ikut terlibat dalam praktik serupa pada tahun anggaran berjalan.

“Ini bukan lagi isu kecil, tapi masalah serius yang bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat. Kalau dibiarkan, dana desa yang seharusnya membangun gampong justru hanya menguntungkan segelintir orang,” ujar warga lainnya.

Tim media yang melakukan investigasi lapangan mendapatkan informasi dari berbagai kalangan bahwa praktik aliran dana desa kepada oknum aparat maupun pihak luar bukan hal baru. Namun, baru kali ini pengakuan itu diucapkan secara terbuka oleh bendahara desa di forum resmi.

Kini, publik menanti langkah tegas pemerintah daerah, inspektorat, maupun aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti pengakuan ini. Transparansi dan akuntabilitas dana desa dipandang mutlak agar tujuan utama program, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak terciderai oleh praktik “bocor halus” di tingkat bawah.

“Dana desa harus kembali pada rakyat, bukan jadi bancakan oknum. Jika tidak ditangani serius, persoalan ini akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap negara,” pungkas salah seorang pemerhati desa.

(Tim/Red)

Berita Terkait

Ada Apa dengan Disdikpora Pandeglang? Sekdis, Kabid, dan Kasi Bungkam Saat Disorot Soal Dugaan Proyek Asal Jadi di SDN Sukawaris 2
Desa Sukamulya Memanas! Kepala Desa Diduga Alergi Pers, GOWI Desak Audit Wi-Fi dan Katapang Ratusan Juta Rupiah
Kasus Tipu Gelap Warga Beringin Mandek, Polresta Deli Serdang Dinilai Lamban Bertindak
Kembangkan Desa Pinge lewat Story Telling Prodi S3 Bisnis Pariwisata PNB Gelar ICS
Jalan Menuju SD Negeri Batu Dua Ratus Aceh Tenggara Sangat Memprihatinkan
Skandal Aset Desa Cikuya: Dua Randis Raib, Sekdes Menghilang, Publik Minta Audit Total
Dirkrimsus Polda Banten Gelar Rakor Optimalisasi Peran PPNS, Dan Penyidik Polri Dalam Penegakan Hukum Yang Presisi
Putri Wartawati 1Kabar.com Bireuen Tembus Olimpiade Nasional O2SN
Berita ini 159 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 15:33

Budaya Aceh Bergema: Grup Rapai Lonceng Aceh Pukau Warga di Maulid Gampong Lhee Meunasah

Sabtu, 1 November 2025 - 08:07

352 Atlet Ikuti Porcam Patumbak ke-1

Sabtu, 1 November 2025 - 07:25

4 Pelaksana Pekerjaan Pelayanan Kesehatan TA.2024 masih ada yang belum menyelesaikan Temuan BPK-RI Perwakilan Aceh.

Sabtu, 1 November 2025 - 06:47

Pelantikan Dewan Hakim MTQ Provinsi Aceh ke-37 Resmi Digelar di Kabupaten Pidie Jaya

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:47

71 ASN Lulus Ujian Dinas & Penyesuaian Kenaikan Pangkat

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:39

Wabup: Digitalisasi Keuangan Langkah Penting Perkuat Tata Kelola Fiskal

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:33

BKPSDM Deli Serdang Pastikan Proses Kenaikan Pangkat ASN Transparan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:27

DLH Deli Serdang Rutin Pantau Pengelolaan Pabrik dan Aktivitas Industri

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Budaya Aceh Bergema: Grup Rapai Lonceng Aceh Pukau Warga di Maulid Gampong Lhee Meunasah

Minggu, 2 Nov 2025 - 15:33

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x