Konferensi Pers Memanas, Kadinkes Pandeglang Bungkam Hadapi Fakta Kwitansi Bodong

- Editor

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANDEGLANG|TribuneIndonesia.com

Publik dibuat terperangah! Di hadapan awak media dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pandeglang, pihak RSUD Aulia mengakui terang-terangan bahwa pasien menerima bukti pembayaran berupa kwitansi tanpa stempel dan tanda tangan resmi rumah sakit. Lebih parah lagi, kejanggalan ini coba ditutupi dengan dalih sederhana: “human error.”

Kwitansi asli pun ditunjukkan di depan media dan pejabat terkait, memperlihatkan betapa lemahnya kontrol manajemen di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Namun yang paling mengejutkan, Kadinkes Pandeglang memilih diam seribu bahasa. Tidak ada pernyataan tegas, tidak ada langkah cepat, seolah-olah persoalan yang merugikan rakyat kecil ini bukanlah hal penting.

Padahal aturan jelas sudah bicara. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 32 huruf (g), mengatur hak pasien untuk menerima bukti transaksi resmi. Bahkan Pasal 59 UU Rumah Sakit menegaskan, pelanggaran kewajiban dapat berujung pada sanksi administratif berat, mulai dari teguran, pembatasan kegiatan, hingga pencabutan izin operasional rumah sakit.

Tak berhenti di situ. Dari sisi kepesertaan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS juga menegaskan rumah sakit dilarang mengalihkan pasien BPJS ke jalur umum kecuali karena alasan medis yang sah. Jika melanggar, konsekuensinya bisa berupa sanksi administratif sampai pemutusan kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Ironisnya, bukti sudah gamblang di depan mata, tapi Kadinkes Pandeglang justru diam. Ada apa dengan Kadinkes Pandeglang? Mengapa bungkam di tengah fakta yang mencoreng wajah pelayanan kesehatan ini?

Kebungkaman Kadinkes memantik gelombang protes keras dari sejumlah organisasi wartawan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wartawan Indonesia (GOWI) — yang terdiri dari Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI), Media Online Indonesia (MOI), serta Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Kabupaten Pandeglang. Mereka memastikan akan menggelar konferensi pers lanjutan dengan menyasar Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Jumat (03/10/2025).

Baca Juga:  Gara-Gara Babi, Satu Kompi Satpol PP Deli Serdang Turun ke Gang Suwadaya

Raeynold Kurniawan, Ketua GWI DPC Kabupaten Pandeglang, menilai alasan human error hanyalah tameng untuk menutupi bobroknya sistem.

“Kalau alasan ‘human error’ yang dipakai, bagaimana mungkin kwitansi tanpa stempel dan tanda tangan bisa lolos ke pasien? Ini jelas bukan kesalahan teknis, tapi cerminan lemahnya pengawasan. Kadinkes jangan hanya jadi penonton,” tegas Raeynold.

H. Imron, pengurus MOI DPC Kabupaten Pandeglang, menambahkan bahwa hal ini merupakan penghinaan terhadap hak rakyat kecil.

“Pasien BPJS yang harusnya gratis justru dibebani biaya dan diberi kwitansi ilegal. Lalu dikatakan human error? Itu jelas mempermainkan rakyat. Kalau Kadinkes terus diam, jangan salahkan bila kami nilai ada pembiaran terstruktur,” ujarnya.

Sementara itu, Jaka Somantri, Sekjen AWDI DPC Kabupaten Pandeglang, menegaskan perlunya campur tangan otoritas di tingkat provinsi.

“Bukti sudah ditunjukkan di depan publik. Kalau Kadinkes tetap tutup mata, kami mendesak Dinkes Provinsi Banten turun tangan. Bahkan evaluasi Kadinkes Pandeglang perlu dipertimbangkan,” kata Jaka.

Gelombang tekanan dari GOWI dipastikan akan semakin menguat. Publik pun kini hanya punya satu pertanyaan besar: Apakah Kadinkes Pandeglang melindungi kepentingan rakyat, atau justru ada sesuatu yang disembunyikan?”(Tim/red)

Berita Terkait

Arief Martha Rahadyan: Hilirisasi dan Investasi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Berharap pada Allah SWT, Tenang
Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata
Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut
PROFIL ARIEF MARTHA RAHADYAN,B.Sc.,M.Sc
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 07:20

Kinerja IJK Balinusra Terjaga Stabil Dukung Pertumbuhan Ekonomi Yang Lebih Optimal

Sabtu, 20 Desember 2025 - 06:38

Pemerintah Aceh Lepaskan 60 Relawan Pilar Sosial ke Lokasi Banjir Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 - 05:32

Kepala Jasa Raharja DKI Jakarta Dampingi Plt. Dirut pada Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Jaya 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 - 05:25

OJK Dukung Program Asuransi Untuk Perkuat Ekosistem dan Pinjaman Daring

Jumat, 19 Desember 2025 - 13:49

KPU Bali Lakukan Klarifikasi dan Pembinaan kepada KPU Kabupaten Badung Terkait Video Viral

Jumat, 19 Desember 2025 - 12:36

Gelar Operasi Lilin 2025, Polres Bitung Terjunkan 250 Personel Gabungan Amankan Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 - 04:41

Jamaah Umrah Travel Maulana Babul Jannah, Terbang Gratis Dengan Pesawat Milik PT Medco ke Kualanamu Medan

Jumat, 19 Desember 2025 - 02:27

Peringati Hari Bela Negara, Kajari Bitung Pimpin Upacara Khidmat di Halaman Kantor

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x