Medan | TribuneIndonesia.com-Refleksi 19 Tahun Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) menjadi momentum bersejarah yang membakar semangat persatuan dan mempertegas arah perjuangan buruh di Sumatera Utara. Sejak lahir pada 17 September 2006 hingga kini, FPBI tidak pernah berhenti menjadi garda depan yang menyuarakan kepentingan kaum pekerja. Kini, di usianya yang ke 19 tahun, api perjuangan itu kembali dinyalakan lebih besar, lebih menyala, dan lebih berani dari sebelumnya
Acara refleksi ini digelar dengan mengusung tema Mengukuhkan Persatuan dan Mempertajam Perjuangan Buruh Sumatera Utara. Tema itu bukan sekadar kalimat seremonial, melainkan sebuah tekad yang membahana untuk menjawab tantangan zaman yang semakin menekan hak buruh. Dalam momentum ini, FPBI kembali menegaskan bahwa perjuangan buruh tidak boleh mundur selangkah pun, melainkan harus maju serentak demi keadilan dan kesejahteraan bersama
Gelombang semangat itu tampak dari undangan yang menghimpun seluruh pimpinan, anggota, dan jaringan FPBI se-Sumatera Utara. Dari perusahaan-perusahaan besar, perkebunan, industri, logistik, hingga perwakilan mahasiswa dan petani, semuanya menyatu dalam satu barisan yang kokoh. Inilah persatuan yang menjadi denyut nadi FPBI, denyut yang akan terus menggetarkan setiap ruang perjuangan kaum pekerja
Nama-nama besar yang hadir antara lain FPBI PT Sawita Inter Perkasa Asahan, FPBI PT Indomaret Prismatama Medan, FPBI CV Berkah Sawit Sejahtera Asahan, FPBI PT Midi Utama Medan, FPBI PT Sinar Inti Primadona Medan, FPBI PT Agrindo Indah Persada Asahan, FPBI PT Cerestar Flour Mills Medan, FPBI PT Aren Pratama Asahan, FPBI PT Mutiara Inti Sari Medan, FPBI PT Indah Logistik Medan, FPBI PT Varem Sawit Cemerlang Asahan, FPBI PT Palm Latex Industri Asahan, FPBI PT Djaja Putra Indonesia Asahan, FPBI PT Jaya Baru Asahan, Petani Desa Huta Bagasan Asahan, serta Serikat Mahasiswa Indonesia Cabang Medan. Seluruhnya menegaskan bahwa perjuangan FPBI bukan perjuangan yang berjalan sendiri, melainkan perjuangan yang merangkul semua lapisan
Lewat refleksi 19 tahun ini, FPBI ingin mengingatkan bahwa buruh adalah kekuatan besar yang mampu mengguncang dan mengubah keadaan. Persatuan buruh adalah kunci, dan tajamnya perjuangan adalah senjata. Dengan bersatu, buruh bukan hanya menuntut hak, tetapi juga membangun masa depan yang lebih adil dan bermartabat. Inilah pesan yang terus dikumandangkan, pesan yang membuat dada bergetar setiap kali pekikan perjuangan dilontarkan
Momentum ini juga menjadi ajakan kepada generasi muda, mahasiswa, dan kaum tani untuk tidak tinggal diam. Perjuangan buruh bukan hanya untuk buruh, melainkan untuk seluruh rakyat. Karena sejatinya, kesejahteraan buruh adalah kesejahteraan bangsa. Apa yang diperjuangkan FPBI adalah bagian dari cita-cita besar menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Refleksi 19 Tahun FPBI bukan sekadar peringatan hari lahir. Ia adalah penegasan bahwa perjuangan akan terus berlanjut. Ia adalah seruan bahwa tidak boleh ada lagi buruh yang tertindas, tidak boleh ada lagi keringat yang tak dihargai, tidak boleh ada lagi jerih payah yang dirampas. Dengan semangat yang menyala, FPBI Sumatera Utara menatap masa depan dengan keberanian penuh keyakinan bahwa kemenangan adalah keniscayaan bagi mereka yang berjuang dengan sepenuh hati
Ilham Gondrong