Medan | TribuneIndonesia.com-Polemik yang melibatkan Dosen Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Medan, Jarnawi, akhirnya mereda setelah ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, Selasa (22/7/2025). Permintaan maaf itu disampaikan di hadapan pihak Rektorat, menyusul protes keras dari Mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan yang menilai sikapnya telah merendahkan marwah organisasi Mahasiswa.
Dalam keterangannya, Jarnawi mengakui kekeliruannya dan berjanji akan memperbaiki komunikasi serta menjaga etika dalam berinteraksi dengan Mahasiswa. Sikap itu pun mendapat tanggapan dari Pelaksana Tugas Presiden Mahasiswa (Plt Presma) Universitas Al-Azhar Medan, Said Haidatullah.
“Kami menghargai itikad baik beliau. Namun, kami juga berharap Rektorat melakukan evaluasi menyeluruh agar hal serupa tidak terulang. Kampus harus tetap menjadi ruang aman dan nyaman bagi Mahasiswa,” ujar Said kepada wartawan, Selasa sore.
Menurut Said, dinamika yang sempat memanas menunjukkan bahwa Mahasiswa masih sangat peduli terhadap suasana akademik yang sehat dan bermartabat. Ia juga menegaskan pentingnya membangun komunikasi yang saling menghargai antara dosen dan Mahasiswa.
“Organisasi Mahasiswa siap berdialog dan bersinergi, tapi juga ingin dihormati sebagai bagian penting dari ekosistem Kampus. Jangan ada lagi tindakan yang mencederai semangat kebersamaan,” tegasnya.
Sebelumnya, pernyataan Jarnawi yang dinilai merendahkan organisasi Mahasiswa Fakultas Hukum memicu kecaman dan aksi protes di lingkungan kampus. Mahasiswa mendesak klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.
Kini, dengan adanya permintaan maaf tersebut, Mahasiswa berharap langkah selanjutnya adalah pembinaan dan penataan sistem komunikasi yang lebih baik di lingkungan akademik Universitas Al-Azhar Medan.
Ilham TribuneIndonesia.com




					






						
						
						
						
						



