Bone, Sulsel | Tribuneindonesia.com,
Pihak kepolisian berhasil mengamankan seorang pria lanjut usia berinisial SR (60) karena diduga melakukan penculikan terhadap seorang remaja perempuan berusia 13 tahun berinisial NA di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kamis (17/07/25).
Motif SR melakukan aksi tersebut gegara merasa sakit hati lamarannya ditolak oleh keluarga korban. Diduga SR berkolusi dengan empat orang lainnya untuk melakukan aksi penculikan terhadap NA (13) yang masih dibawah umur. Seperti di tulis dalam akun media sosial dengan nama pengguna Nong Nong.
Peristiwa penculikan terjadi di tepi jalan Dusun Tanah Cellae, Desa Abbanuang, Kecamatan Awangpone. Senin (14/07) sekitar pukul 13.30 WITA.
“Korban diculik di jalan saat pulang sekolah, diseret dan dipaksa naik ke dalam mobil,”
kata Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar, Selasa (15/7).
Setelah korban disekap, SR dan pelaku lainnya melarikan diri. Saat ini SR dan pelaku lainnya telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Alvin Aji, menyebut SR sudah beberapa kali melamar korban meski usianya terpaut jauh. Namun, lamaran itu selalu ditolak hingga berujung nekat menculik.
“Informasinya, pelaku utama sudah beberapa kali melamar korban tapi selalu ditolak,”
jelas Alvin.
APH yang menerima laporan segera bergerak cepat, dan berhasil menangkap kelima pelaku penculikan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Penangkapan dilakukan di Jalan Desa Taretta, Kecamatan Amali.
Beruntung, korban berhasil diselamatkan dalam keadaan selamat meskipun mengalami trauma berat akibat kejadian tersebut.
Diketahui, kelima pelaku yang berhasil di amankan pihak kepolisian yakni:
SR (60), petani, Desa Bainang (otak penculikan)
HJ (76), pens!unan ASN, Dusun Bekku, Desa Paccing
AP (56), wiraswasta, Jalan A.P Pettarani
AD (55), ibu rumah tangga, Jalan A.P Pettarani
MA (53), petani, BTN Biru Permai
Saat ini, kelima pelaku telah ditahan di Mapolres Bone untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Sementara itu, korban masih menjalani terapi dan pendampingan psikologis karena mengalami trauma mendalam akibat kejadian penculikan tersebut.
Pihak kepolisian dan lembaga terkait terus memberikan dukungan kepada korban untuk memulihkan kondisi fisik dan mentalnya. (Talia)