Medan I TribuneIndonesia.com-Kejadian tak biasa terjadi di Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Lurah Perintis, Muhammad Fadli, terjatuh ke dalam parit setelah didorong seorang warga bernama Adi, ketika tengah membongkar polisi tidur liar di Jalan Madupuro, Senin (13/10/2025).
Peristiwa itu terekam dalam video amatir yang kini viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar satu menit, Fadli tampak mengenakan seragam dinas ASN lengkap bersama beberapa petugas kelurahan saat berusaha membongkar polisi tidur yang dibuat dari ban bekas berisi paku. Polisi tidur itu disebut kerap meresahkan warga karena menyebabkan banyak kendaraan bocor ban.
Namun, tiba-tiba muncul seorang pria—belakangan diketahui bernama Adi—yang memprotes tindakan pembongkaran tersebut. Suasana sempat memanas. Keduanya tampak saling tarik bagian polisi tidur itu hingga akhirnya Fadli terdorong dan terjatuh ke parit di tepi jalan.
Fadli pun bangkit dengan pakaian dinas yang sudah basah dan berlumpur hitam pekat. Ia kemudian meminta agar Adi dibawa ke kantor lurah untuk dimintai keterangan.
Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa polisi tidur itu memang dibuat oleh Adi tanpa izin dan meresahkan warga sekitar.
Pelaku ini membuat polisi tidur dari ban bekas, dipaku ke badan jalan depan rumahnya. Banyak paku yang timbul, sehingga kendaraan warga sering bocor. Sudah banyak laporan masuk ke kelurahan dan kecamatan,” jelas Noor Alfi saat dikonfirmasi wartawan.
Menurut Noor Alfi, langkah pembongkaran itu dilakukan sebagai respon cepat atas laporan warga. Namun, pelaku justru menolak dan bersikap agresif.
Sebelumnya juga ada laporan warga tentang ulah yang sama. Pelaku ini pernah menaruh pot bunga di tengah jalan, buang sampah sembarangan, dan dianggap mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.
Akibat insiden tersebut, Lurah Muhammad Fadli mengalami luka di bagian tangan dan kini menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Ia juga berencana melaporkan peristiwa itu secara resmi ke pihak kepolisian.
Pak Lurah tangannya bengkak, sekarang di RS Bhayangkara untuk visum. Rencananya mau buat laporan polisi,” tambah Noor Alfi.
Sementara itu, pelaku Adi telah diamankan oleh Polsek Medan Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih menyelidiki motif dan kronologi lengkap dari insiden yang sempat membuat heboh warga sekitar itu.
Peristiwa ini memantik perhatian luas publik di media sosial. Banyak warganet mengecam tindakan kekerasan terhadap aparatur negara yang tengah menjalankan tugas, sementara sebagian lainnya menilai pemerintah perlu lebih komunikatif sebelum mengambil tindakan penertiban.
Terlepas dari pro dan kontra di dunia maya, kejadian ini menjadi pengingat bahwa penegakan aturan di lapangan sering kali berhadapan langsung dengan ego dan emosi masyarakat. Namun, hukum tetap harus ditegakkan dengan cara yang beradab—baik oleh warga maupun oleh aparat pemerintahan.
Ilham Gondrong

















