Legian | Tribuneindonesia.com
Menurunnya kunjungan wisatawan dua bulan terakhir, serta persaingan yang sangat ketat antara hotel lain di wilayah Legian Kuta Badung, membuat Swiss-Belexpress Legian Kuta melakukan efisiensi anggaran.
General Manager Swiss-Belxpress Legian, Ida Bagus Sedana Putra yang di temui di Swiss-Belexpress, rabu (19/3/2025) mengaku terpaksa memangkas anggaran untuk tetap mempertahankan eksistensi hotel ini.
“Saya melakukan safety cost, seperti mengurangi pemakaian energi listrik dan menunda penambahan karyawan meski kita sedang membutuhkan karyawan,” ujarnya.
Dengan pengurangan energi listrik, efisiensi anggaran dapat dikurangi sebanyak 30 hingga 35 persen. Selain efisiensi anggaran, Swiss-Belexpress juga telah memiliki keterikatan emosional dengan beberapa travel agent.
“Kami sudah ada keterikatan emosional dengan agent. Kami memegang agent yang istilahnya memegang sarinya yang sudah sehidup semati dengan Swiss-Belexpress. Pada saat mereka butuh kamar pasti cari saya. Seperti tahun lalu mereka susah cari kamar, untuk Agent yang sudah dekat, kami akan memprioritaskan mereka, “lanjutnya.
Swiss-Belexpres juga menawarkan fasilitas kamar yang bersih dan nyaman serta penambahan fasilitas kamar.
“Kami menonjolkan fasilitas kamar dengan AC super dingin, Bed yang bersih dan empuk, serta air panas. Tahun ini kami juga melakukan penambahan fasilitas yang dulu belum ada yaitu hairdrayer dan Kopi entry, bagaimana kami ingin tamu yang menginap nyaman “jelasnya.
Selain itu yang kini dalam tahap rencana, Swiss-Belexpress juga menonjolkan lima makanan tradisional dari beberapa daerah, mengingat mayoritas tamu yang menginap adalah wisatawan lokal. Salah satu menu yang menjadi andalan di Swiss-Belexpress adalah Bebek Siku.
“Saya tidak mau menjiplak tetapi kita ambil intinya boleh dong. Bebek goreng menjadi trend Setter. Setiap tamu yang menginap disini selalu menanyakan Bebek goreng khas hotel ini, ” Katanya.
Bebek Siku sebuah menu dengan cita rasa masakan tradisional dihadirkan oleh Swiss-Belexpress Legian bagi tamu yang menginap di hotelnya.
Dengan bumbu rempah dan tekstur daging yang lembut membuat menu ini menjadi menu andalan dan bahkan best seller di hotel bintang tiga ini. (***)