Pangkalpinang – Tribuneindonesia.com, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat peran generasi muda sebagai garda terdepan melawan penyebaran paham kekerasan. Salah satunya melalui kegiatan Rembuk Merah Putih yang digelar bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bangka Belitung, Rabu (06/8/25).
“Pemuda harus memanfaatkan ilmu, pena, dan suaranya untuk membangun Indonesia yang lebih baik,”
tegas Mayjen TNI Sudaryanto, Deputi I BNPT. Ia menegaskan, kecerdasan bangsa menjadi benteng utama dalam menangkal ancaman terorisme.
Sementara itu, Kegiatan yang dirancang dalam format diskusi panel dan pelatihan menulis, melibatkan pelajar, jurnalis, ormas, tokoh agama, hingga perwakilan pemerintah daerah. Tujuannya, membangun ketahanan ideologi sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme di era digital.
Sudaryanto, mantan Kepala Pusat Pengelola Kawasan Bainstrahan Kementerian Pertahanan, menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menyebarkan narasi damai.
“Mereka harus kritis terhadap provokasi dan misinformasi yang dimanfaatkan kelompok radikal,”
ujarnya.
Plt. Kepala Kesbangpol Bangka Belitung, Ferdian Hermawan Loebis, menyambut positif inisiatif BNPT ini. Ia berharap, kegiatan ini meningkatkan kewaspadaan pemuda terhadap bahaya radikalisme.
“Jangan sampai terjerumus dalam aktivitas yang mengancam persatuan,”
pesannya.
Melalui Rembuk Merah Putih, BNPT mendorong pemuda menjadi agen perubahan yang aktif mempromosikan toleransi.
“Kami ingin mereka kreatif, namun tetap berpegang pada nilai kebangsaan,”
tambah Sudaryanto.
Ferdian juga mengapresiasi pendekatan BNPT yang melibatkan multi-stakeholder. Menurutnya, kolaborasi ini krusial untuk menciptakan sinergi pencegahan terorisme di tingkat daerah.
BNPT konsisten menjalankan program pencegahan terorisme berbasis masyarakat. Salah satunya dengan memperkuat literasi digital, agar pemuda mampu menyaring informasi dan menangkal propaganda radikal.
“Pemuda harus jadi penggerak narasi perdamaian, terutama di ruang digital,”
tegas Sudaryanto. Ia menambahkan, tantangan disrupsi informasi harus dihadapi dengan kecerdasan dan kreativitas positif.
Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan duta-duta perdamaian yang mampu menangkal penyebaran ideologi kekerasan.
Kedepan, BNPT akan memperluas jangkauan program serupa ke berbagai daerah lainnya. (*-Talia)




 
					






 
						 
						 
						 
						 
						



