Teheran | Tribuneindonesia.com,
“Atas nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai.” Ini merupakan pernyataan pertama Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menulis di X, terkait ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membunuh dirinya. Kamis (19/06/25).
Diketahui, Haidar adalah nama alternatif untuk Ali bin Abi Thalib, khalifah Muslim keempat. Namun, pernyataan terbaru dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran lebih fokus pada konflik dengan Israel.
IRGC baru saja mengumumkan bahwa serangan rudal dan pesawat nirawaknya menargetkan pangkalan udara Israel yang digunakan untuk melancarkan serangan ke wilayah Iran.
Dalam pernyataan IRGC, disebutkan bahwa serangan terhadap Israel akan terus berlanjut secara konstan, kompleks, berlapis-lapis, dan bertahap.
Mereka menegaskan bahwa pangkalan udara tempat entitas Zionis melancarkan serangan terhadap wilayah Iran menjadi target utama dalam serangan mereka.
Sebelumnya, IRNA melaporkan bahwa Iran meluncurkan serangan gelombang kesepuluh terhadap target di Israel. Rudal dan pesawat nirawak ditembakkan ke Israel dari berbagai wilayah di Iran pada Selasa sore.
Serangan ini menambah tensi konflik antara Iran dan Israel yang sudah berlangsung lama, seperti dilansir dari sindonews.com.
Sementara itu, Media Israel melaporkan bahwa serangan rudal Iran terbaru telah memicu sirene di seluruh negeri, termasuk di Tel Aviv. Militer Israel mengonfirmasi telah mendeteksi rudal yang datang dari Iran, yang merupakan bagian dari beberapa serangan yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Serangan ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap keamanan regional.
Jurnalis Al Jazeera melaporkan telah melihat rudal dalam perjalanan menuju Israel. Media Israel juga melaporkan adanya puing-puing atau rudal yang jatuh di Israel bagian tengah, mungkin di wilayah Yerusalem, serta sebagian wilayah Tel Aviv yang lebih luas. Serangan ini menunjukkan kemampuan Iran dalam menjangkau target di Israel.
Meskipun Israel mengklaim bahwa sebagian besar rudal berhasil dicegat, laporan Al Jazeera menyebutkan bahwa beberapa rudal berhasil menembus pertahanan dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Namun, detail mengenai lokasi pasti dan dampak serangan masih terbatas karena penyensoran militer di Israel.
“Dan, tentu saja, kita juga tidak tahu di mana setiap rudal mengenai sasaran, karena penyensoran militer di Israel,”
ungkap Al Jazeera.
Mohamed el-Baradei, mantan Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2005, memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dapat memiliki konsekuensi serius.
Ia menganggap serangan tersebut ilegal dan dapat mendorong negara-negara lain untuk mencari senjata nuklir sebagai jaminan keamanan mereka.
El-Baradei menyatakan bahwa serangan terhadap Iran akan menghancurkan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan mengirimkan pesan yang jelas kepada banyak negara bahwa mengembangkan senjata nuklir adalah langkah penting untuk memastikan keamanan mereka.
Peringatan ini menekankan pentingnya diplomasi dan penyelesaian damai dalam mengatasi konflik nuklir
Ia memperingatkan,
“Serangan terhadap Iran adalah cara pasti untuk menghancurkan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir, dan mengatakan hal ini mengirimkan pesan yang jelas kepada banyak negara bahwa ‘keamanan utama’ mereka adalah mengembangkan senjata nuklir.”
(*-Talia)