Para Tukang di Aceh Hadapi Persaingan Tidak Sehat dengan Pekerja Luar Daerah

- Editor

Sabtu, 13 September 2025 - 07:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh | TribuneIndonesia.com

Tukang lokal di Aceh kini menghadapi tantangan serius akibat persaingan tidak sehat dengan pekerja luar daerah. Ketua Umum Persatuan Tukang Aceh, Nazli Salya, dan Ketua PENA PUJAKESUMA, Purn TNI Zulsyafri, menyoroti sejumlah persoalan yang menekan keberlangsungan para pekerja lokal, mulai dari persaingan harga, kedisiplinan waktu, hingga rendahnya penerapan keselamatan kerja.

“Selama ini stigma yang berkembang seolah para tukang Aceh malas. Padahal bukan malas, hanya soal manajemen waktu yang perlu dibenahi. Hasil pekerjaan mereka tetap rapi dan kokoh,” ujar Nazli, Rabu (10/9/2025).

Nazli menegaskan bahwa kualitas tukang Aceh tidak kalah dibanding pekerja dari luar daerah. Bahkan, banyak di antara mereka memiliki spesialisasi tersendiri yang dibuktikan dengan sertifikasi keahlian. Namun, stigma negatif yang melekat ditambah dengan praktik banting harga membuat posisi tukang lokal semakin terdesak.

Baca Juga:  Wabup Syaiful Hadiri Musda VI PKS Lampung Selatan, Tekankan Sinergi Politik dan Pemerintah

Hal senada disampaikan Ketua PENA PUJAKESUMA, Purn TNI Zulsyafri. Ia menilai praktik banting harga oleh pekerja luar daerah sangat merugikan. “Tarif tukang kita sudah mengikuti aturan pemerintah. Tapi ada yang datang dari luar ambil proyek dengan harga di bawah standar. Ini harus ada pengawasan dan standarisasi dari pemerintah Aceh,” tegasnya.

Kedua tokoh tersebut berharap pemerintah dan kontraktor tidak mengesampingkan tenaga kerja lokal dalam setiap proyek pembangunan di Aceh. Mereka menegaskan, tukang lokal hanya membutuhkan pembinaan serta kesempatan yang adil untuk menunjukkan kemampuan.

“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dan membangun bersama dengan tukang Aceh, demi kesejahteraan bersama dengan semboyan tanggap dan peduli pada kami,” pungkas Nazli dan Zulsyafri. (##)

Berita Terkait

Transisi Energi Bersih, Arief Martha Rahadyan Ajak Semua Elemen Bangsa Bersinergi
Rajab dan Sya’ban Momentum Muhasabah, Arief Martha Rahadyan Ajak Umat Bersiap Menuju Ramadhan
Selamat dan Sukses Atas Terpilihnya Muhammad Asriady Mulyono Sebagai Kepala Desa Suka Maju Priode 2026- 2032
Arief Martha Rahadyan: Hilirisasi dan Investasi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Berharap pada Allah SWT, Tenang
Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Berita ini 109 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 04:46

Banjir Membongkar Ilegal Logging dan Kegagalan Tata Kelola saat Indonesia Menolak Bantuan Internasional

Minggu, 21 Desember 2025 - 04:43

Tragedi Kemanusiaan Pasca Banjir  Indonesia 

Sabtu, 20 Desember 2025 - 23:17

​Hari Pertama Operasi Lilin, AKBP Albert Zai Cek Kelayakan Pos Pengamanan dan Pelayanan di Bitung

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:56

Kapolsek Matuari Pimpin Langsung Pengamanan Rally Christmas 2025 di Stadion Dua Sudara

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:54

2 Anggota Mapala Himalaya UISU Bersama Relawan Gayo Sukses Salurkan 5,7 Ton Beras ke Kcamatan Rusip Antara

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:39

Gubernur Aceh Muzakir manaf Hari ini Tinjau Jembatan Putus

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:36

Anak Korban Banjir Aceh Dapat Pendidikan Gratis, HRD Apresiasi Abiya Kuta Krueng

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:34

Masyarakat Keude Tambue Menyerakan Bantuan Sembako Kepada Korban Bencana banjir 

Berita Terbaru

Sosial

Tragedi Kemanusiaan Pasca Banjir  Indonesia 

Minggu, 21 Des 2025 - 04:43

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x