MEDAN | TribuneIndonesia.com–Duka mendalam menyelimuti dunia jurnalistik di Kota Medan. Seorang wartawan media online, Nico Saragih (38), ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kosnya di Jalan PWS, Kecamatan Medan Petisah, pada Jumat pagi (5/9/2025).
Nico pertama kali ditemukan dalam kondisi kritis sekitar pukul 09.00 WIB. Warga yang panik segera mengevakuasinya ke Rumah Sakit Advent Medan. Namun takdir berkata lain, nyawanya tidak tertolong lagi. Dokter menyatakan ia meninggal dunia, meninggalkan luka yang tak tergambarkan bagi keluarga, sahabat, dan rekan seprofesinya.
“Kalau ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Advent Medan. Peristiwa ini juga sudah dilaporkan ke Polsek Medan Baru,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya, Jumat sore.
Lebih memilukan lagi, pada tubuh Nico ditemukan sejumlah luka mencurigakan, terutama di bagian wajah dan belakang kepalanya. Dugaan adanya tindak kekerasan pun mencuat, meski pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab pasti kematian sang wartawan.
Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Aritonang, saat dikonfirmasi awak media belum bersedia memberikan pernyataan lebih lanjut. Hingga kini, misteri kematian Nico Saragih masih menunggu kepastian dari hasil penyelidikan.
Kabar duka ini langsung menggemparkan insan pers dan masyarakat Medan. Banyak rekan seprofesi Nico yang larut dalam tangis dan tidak percaya kehilangan seorang sahabat yang dikenal ramah, tekun, dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
Bagi dunia pers, kepergian Nico bukan hanya kehilangan seorang wartawan, melainkan juga kehilangan suara keberanian yang selama ini setia menyampaikan kebenaran. Doa dan harapan mengalir, agar pihak kepolisian segera mengungkap kebenaran di balik tragedi memilukan ini.
Kini, yang tersisa hanyalah air mata, kenangan, dan duka yang mendalam.
Ilham Gondrong