Gusti Riadi Geram: Tanaman Masyarakat Dirusak PT Vale, Kemenhut Jangan Diam

- Editor

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:57

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Morowali | TribuneIndonesia.com-Tanam tumbuh milik masyarakat di Blok MBB1, Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, nyaris musnah akibat aktivitas pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. Kondisi itu memantik kemarahan Ir. Gusti Riadi yang mendesak Kementerian Kehutanan segera turun tangan sebelum persoalan ini berubah menjadi konflik horizontal di lapangan.

Ir. Gusti Riadi menyampaikan kekesalannya saat meninjau langsung dan mengambil titik koordinat sisa tanaman tumbuh miliknya di lokasi, Sabtu (18/10/2025). Ia tak dapat menyembunyikan kekecewaannya setelah melihat tanaman hasil jerih payahnya kini tertimbun dan hilang akibat aktivitas alat berat perusahaan tambang nikel raksasa tersebut.

“Tanaman kami sudah hampir tak tersisa, hilang tertimbun oleh aktivitas PT Vale. Ini sudah tidak benar. Mereka tidak bisa lagi membedakan mana tanaman yang kami tanam dan mana yang tumbuh liar dari hutan. Semua diratakan oleh alat berat sebelum ada penyelesaian,” tegas Gusti dengan nada geram.

Ia menilai, tindakan perusahaan itu jelas menabrak aturan. Sesuai ketentuan perundang-undangan, perusahaan wajib menyelesaikan hak masyarakat atas tanam tumbuh sebagai pihak ketiga sebelum melakukan kegiatan pertambangan dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Namun kenyataannya, PT Vale Indonesia justru melanjutkan aktivitas tanpa penyelesaian terlebih dahulu.

Baca Juga:  RSUD Muyang Kute Terancam Turun ke Tipe D "Pemerintah Diminta Tarik ASN Kompeten dan Evaluasi Manajemen"

Lebih lanjut, Gusti juga menyoroti surat LO Gubernur Sulawesi Tengah yang bersifat segera dan ditujukan kepada Bupati Morowali serta PT Vale Indonesia Tbk. Surat tersebut memerintahkan agar diberikan kompensasi atau kerohiman terhadap tanaman tumbuh masyarakat sebelum kegiatan di atas IUPK dilakukan. Namun hingga kini, kompensasi tersebut tak kunjung direalisasikan.

Merasa haknya diabaikan, Gusti Riadi melapor ke Direktorat Jenderal Penanganan Konflik Tenurial Kementerian Kehutanan Republik Indonesia agar segera memediasi dan menyelesaikan persoalan ini secara adil.

“Walau kami sangat kecewa melihat tanaman kami satu per satu hilang tertimbun di depan mata, kami sebagai masyarakat kecil berharap Kementerian Kehutanan segera memanggil kami bersama PT Vale Indonesia agar persoalan ini bisa diselesaikan dengan penuh rasa keadilan,” ujarnya penuh harap.

Menurutnya, perjuangan mempertahankan tanaman hasil kerja keras sendiri bukan semata soal materi, tetapi soal harga diri dan keadilan sosial. “Melihat tanaman kami digusur seolah tak bertuan, sementara masyarakat kecil sulit mendapat kepastian menghadapi perusahaan besar, maka jihad dan harga mati adalah satu-satunya jalan,” tegasnya menutup pembicaraan.

TribuneIndonesia.com

 

Berita Terkait

*Kapolres Aceh Timur Hadiri Pelepasan dan Pemberangkatan Kafilah MTQ XXXVII
Viral! Otak Pengeroyokan dan Penganiayaan Jukir Menggunakan Sajam di Depok Diduga EVP PLN, “Terapkan UU Darurat
Bank Aceh Syariah Salurkan Zakat untuk 1.216 Mustahik Miskin Produktif di Aceh Tenggara
Aroma Penyimpangan di Proyek Rp781 Juta SDN Sukawaris 2 — Kepala Sekolah Bungkam, Baja Bekas Hilang Entah ke Mana!
ASN Rangkap Jabatan Bikin Heboh Cikeusik, Surat Mundur Tak Diterima, Wartawan Siap Turun!
Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:31

14 Aksi Demi Narkoba: Polsek Medan Baru Menguak Operasi Gelap Komplotan Begal Sadis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:01

Ketegasan atau Formalitas ? Mengulik Proses Patsus Tiga Personel Polda Sumut Pasca Tabrakan di depan Tiger Club

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:42

Saat Seragam Ternoda di Jalan Merak Jingga: Polda Sumut Uji Integritas di Tengah Sorotan Publik

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:18

Pungli Parkir Siantar Cerminkan Lemahnya Pengawasan Dishub Siantar

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:54

Sinergi Damai di Kota Pelabuhan, Bitung Siapkan Perayaan Lintas Agama Desember 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 - 12:01

Personel BNN Pidie Jaya Raih Tiket Umrah Gratis dari Kapolda Aceh

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:33

Desain Siap Bangun Pemko Medan: Terobosan Inovatif atau Sekedar Prototipe di Sistem ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:06

​Perkuat Citra “Polisi Humanis”, Polres Bitung Sumbang Darah di Momen Hari Jadi Humas Polri

Berita Terbaru