Bireuen | Tribuneindonesia.com
Potret kehidupan masyarakat di pedalaman wilayah timur Bireuen yang masih tinggal di Gubuk Reyot di salah satu gampong kecamatan Bireuen, untuk mendapatkan rumah bantuan layak huni dengan menggunakan anggaran Gampong terpaksa dengan sistem cabut undian karenakan warga masih banyak tinggal di gubuk reyot. Senin ( 27/1/2025 ).
Hal itu disampaikan M.Yusuf selaku warga setempat yang hidup nya sampai saat ini tinggal di gubuk reyot.
M.Yusuf mengatakan, di Gampong bila ada bantuan rumah harus yang memiliki tanah. Bila ingin mendapatkan rumah harus dengan sistem cabut undian, beda dengan M.Yusuf karenakan dianya tidak memiliki tanah, walaupun di gampong kelahirannya Desa Blang Kubu, Kecamatan Gandapura Bireuen terpaksa M.Yusuf berdiam diri membisu, ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari saja kesulitan, apalagi untuk membeli sepetak tanah, karena pekerjaan saya hanya pemanjat kelapa harian dalam sehari M.Yusuf mendapat upah kadang Rp.60 Ribu perhari, namun saya bila ada yang memakai jasanya, dan saya berusaha bersyukur itu jalan hidup saya, ucap M.yusuf menahan air matanya sedih.
Hal serupa di sampaikan istrinya bernama Mursyidah menyebutkan, kami mempunyai 3 orang anak, di gampong kelahiran saya, serta mempunyai sepetak tanah peninggalan orang tua, sudah menjadi hak milik saya di gampong Tanjong Siren Kecamatan Kutablang, karena saya ikut suami sebagai warga Blang Kubu,Kecamatan Gandapura.
Karena itu Mursyidah berharap kepada pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten Bireuen, agar kami bisa mendapatkan bantuan rumah layak huni untuk keluarga kami di lokasi gampong Tanjong Siren, Kecamatan Kutablang, ucap Mursyidah dengan nada sedih.
Misurah Warga Gampong Blang Kubu kepada media ini mengatakan, Kami pernah ikut cabut undian untuk bantuan rumah layak huni, tapi kami belum mendapatkan keberuntungan di saat cabut undian tersebut yang di adakan oleh perangkat gampong setempat.
Padahal kondisi gubuk reyot yang kami tempati saat ini sudah hampir roboh, lantai nya tanah, dinding dari papan sudah di makan rayap tapi kami tidak bisa berbuat apa apa terpaksa ikut undian berikutnya, sebut Misurah.
Rahmawati Warga Blang Kubu, pekerjaan nya sehari hari sebagai pengumpul daun kelapa untuk di jadikan sapu lidi, dia juga pernah ikut cabut undian untuk bantuan rumah layak huni , tapi dia juga tidak beruntung sama seperti misurah .
Sementara Husni Tokoh Pemuda Gampong Blang Kubu mengatakan, padahal setiap tahun dan musim caleg maupun musim Pilkada Tim survey mendatangi gampong kami mendata warga untuk mendapatkan bantuan rumah layak huni.
Tapi kenyataan nya tidak satupun warga di gampong kami sampai saat ini mendapatkan bantuan rumah layak huni yang di janjikan atas nama pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten Bireuen, pungkas nya.
Bukhari Pj.Keuchik Gampong Blang Kubu membenarkan, apa yang di sampaikan warganya, memang di gampong yang dia pimpin saat ini menerapkan setiap tahun kami adakan cabut undian bantuan rumah layak huni untuk warga miskin dengan anggaran Gampong.
Siapa yang beruntung dia duluan yang di bangun rumah layak huni, karena warga gampong kami banyak yang tinggal di gubuk reyot dan sudah di musyawarahkan dalam rapat umum gampong agar tidak terkesan pilih kasih, tutur Bukhari .
Camat Gandapura Azmi, S.Ag mengatakan, untuk saat ini setiap gampong di kecamatan gandapura mulai tahun 2023 sampai sekarang ini, terus membangun rumah layak huni untuk warga Gandapura yang masih tinggal di gubuk reyot dengan menggunakan anggaran Desa.
Dengan ada nya program ini berdasarkan peraturan Bupati ( perpub ) Bireuen setiap tahun gampong harus membangun minimal 1 unit rumah layak huni untuk warga yang kurang mampu, makanya di kecamatan Gandapura sudah lebih kurang 30 unit rumah layak huni yang sudah terbangun untuk warga.
Dengan demikian harapan nya, semoga perbup Bupati Bireuen ini tetap berlanjut karena ini termasuk menuntaskan kemiskinan di Kabupaten Bireuen khususnya di kecamatan gandapura, pungkas Camat Azmi.[Umar A Pandrah].