Kutacane | TRIBUNEIndonesia.com
Bupati Aceh Tenggara, Drs. H. M. Salim Fakhry, SE, MM, menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan keamanan di daerah. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Perkembangan untuk mengantisipasi situasi terkini di Aceh Tenggara.
a. Menurut Bupati, Aceh Tenggara tidak boleh mengalami hal-hal yang terjadi di daerah lain. Karena itu, ia mengajak semua pihak menyatukan langkah bersama.
b. Hak berdemokrasi dan menyatakan pendapat telah diatur dalam undang-undang. Namun, pelaksanaannya tidak boleh merusak akidah maupun melanggar aturan yang berlaku.
c. “Kabupaten Aceh Tenggara yang kondusif ini harus kita jaga bersama. Mari kita bertanggung jawab menjaga demokrasi sekaligus keutuhan NKRI,” tegasnya.
d. Ia menambahkan, kebersamaan dan kekompakan menjadi kunci menjaga Aceh Tenggara.
e. Bupati juga mengakui, undangan terhadap berbagai elemen masyarakat merupakan langkah awal untuk membangun kebersamaan, meski belum sempurna.
f. Ia menegaskan, pemerintah tidak melarang masyarakat menyampaikan pendapat. Namun, ia mengimbau agar aspirasi disampaikan dengan cara yang tetap menjaga situasi kondusif.
g. Menurutnya, persoalan serius pun bisa diatasi bila masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan tidak terprovokasi isu yang meresahkan.
h. Bupati berharap seluruh masyarakat, termasuk Kepala Dinas, Camat, hingga Kepala Puskesmas dapat menyampaikan pesan ini kepada bawahannya agar kondisi Aceh Tenggara tetap terpelihara.
i. “Kami juga berharap dukungan mahasiswa, mahasiswi, dan seluruh organisasi untuk menjaga ketenteraman dan kedamaian. Masukan dari masyarakat akan selalu kami tampung,” ujarnya.
j. Bupati turut menyampaikan keputusan strategis pemerintah pusat, termasuk penonaktifan lima anggota DPR RI yang diumumkan Presiden dalam pertemuan dengan partai politik di Istana Negara. (Abdul Gani)