Bitung, Sulut|Tribuneindonesia.com
Ribuan warga Kota Bitung memadati kawasan Pasar Cita Bitung dalam perayaan ibadah menyambut Natal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Senin (15/12/25).
Acara yang berlangsung khusyuk dan penuh sukacita pada hari ini menandai dimulainya rangkaian perayaan Natal di kota pelabuhan tersebut.
Kehadiran langsung pucuk pimpinan Sulawesi Utara menjadi sorotan, di mana Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling dan Wakil Gubernur Dr. J. Victor Mailangkay, S.H., M.H., tampak hadir mendampingi Wali Kota Hengky Honandar, S.E., bersama Wakil Wali Kota Randito Maringka, S.Sos.
Diketahui, Perayaan ibadah menyambut Natal kali ini Mengusung tema “Harmonis dalam Perbedaan,” kegiatan pra-Natal 2025, secara khusus menyoroti pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama dan antaretnis.
Pemkot Bitung menjadikan momentum tersebut sebagai penegasan kembali atas komitmennya terhadap toleransi di tengah masyarakat Bitung yang dikenal sebagai komunitas multietnis dan multikultural.
Selain itu, perayaan tersebut sekaligus menjadi refleksi kesiapan Kota Bitung menyambut Hari Raya Natal 25 Desember 2025 dan Tahun Baru 2026 dalam suasana damai.
Dalam amanat Natalnya, Gubernur Yulius Selvanus Komaling menyerukan pesan damai dan persatuan.
YSK menekankan bahwa semangat kasih Kristus harus diimplementasikan melalui tindakan nyata, seperti saling menghargai dan bahu-membahu dalam pembangunan daerah.
“Natal adalah momentum emas untuk mengokohkan persaudaraan kita, merawat kerukunan yang telah terjalin, dan bersama-sama membangun Sulawesi Utara yang makmur. Mari songsong Tahun Baru 2026 dengan optimisme, harapan baru, dan solidaritas sejati,”
Tegas Gubernur Yulius di hadapan hadirin.
Sementara itu, Wali Kota Hengky Honandar menyatakan rasa syukurnya atas sinergi yang terwujud.
Menurutnya, kehadiran lengkap Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan simbol dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi terhadap perayaan keagamaan di tingkat kota.
“Kebersamaan yang kita rasakan malam ini sangat berharga. Natal melampaui sekat-sekat keagamaan; ini adalah kesempatan bagi seluruh komponen masyarakat Bitung untuk saling berbagi kasih dan memelihara harmoni di tengah keberagaman yang kita miliki,”
Tambah Honandar.
Ibadah yang turut dimeriahkan oleh paduan suara dari berbagai denominasi gereja dan hiburan rohani tersebut juga dirangkaikan dengan aksi sosial.
Tak hanya itu, Pemkot Bitung menyalurkan bantuan diakonia yang ditujukan bagi lansia dan keluarga prasejahtera, menegaskan dimensi kasih dan kepedulian perayaan Natal.
Tokoh agama lintas iman, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan ribuan masyarakat yang memadati lokasi turut menjadi saksi atas komitmen pemerintah dalam menjaga suasana kondusif dan toleran menjelang akhir tahun. (Kiti)

















