Aceh Tamiang | TribuneIndonesia.com
Delapan hari pascabanjir besar yang melanda wilayah Pulo Tiga, Kabupaten Aceh Tamiang, warga setempat masih belum menerima bantuan apa pun dari pemerintah. Hingga Rabu (3/12/2025), masyarakat di beberapa kampung terdampak mengaku mulai kelaparan karena stok makanan habis dan akses darat belum bisa dilalui.
Hamdani, salah seorang warga Pulo Tiga, melaporkan kondisi tersebut melalui sambungan telepon seluler yang memanfaatkan jaringan Starlink karena jaringan komunikasi konvensional di wilayah itu masih lumpuh.

“Sejak kejadian tanggal 26 November sampai hari ini belum ada bantuan apa pun. Warga sudah mulai lapar. Kami sangat berharap pemerintah kabupaten menurunkan tim SAR dan bantuan makanan secepatnya,” ujar Hamdani dengan suara terburu-buru di tengah kondisi darurat.
Menurut informasi yang diterima, sebagian wilayah Pulo Tiga masih terisolasi akibat derasnya arus banjir yang merusak jembatan dan menutup akses jalan dengan material lumpur serta pepohonan tumbang. Warga terpaksa bertahan dengan persediaan seadanya sambil menunggu pertolongan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi anak-anak, lansia, dan ibu hamil yang membutuhkan asupan makanan dan layanan kesehatan segera. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terkait kapan bantuan logistik dan tim SAR akan dikerahkan ke lokasi.
Masyarakat berharap pemerintah bergerak cepat agar situasi darurat tidak semakin memburuk dan keselamatan warga tetap terjaga. (Ct)

















