Bitung,Sulut|Tribuneindonesia.com
Di tengah hiruk-pikuk Lingkungan 4, Kelurahan Bitung Tengah, hadir sebuah sentra pendidikan alternatif yang memberikan warna berbeda, Rabu (26/11/25).
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Papa Lagar, yang berdomisili di wilayah ini, secara konsisten membuka akses pendidikan bagi warga.
Diketahui, Lembaga tersebut dipimpin secara langsung oleh Kasim Abbas Amuntuh sebagai ketua PKBM, yang dengan tekun mengawal setiap program yang dijalankan.
Sementara itu, keberadaan PKBM Papa Lagar tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan pendidikan formal. Lembaga ini telah berkembang menjadi pusat pemberdayaan dengan menyediakan berbagai tempat kursus dan ruang belajar bagi masyarakat.
“Kami di sini adalah PKBM Papa Lagar yang berkomitmen untuk menjawab kebutuhan edukasi warga sekitar,”
ujar salah seorang pengelola. Fasilitas yang tersedia dirancang untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses belajar.
Salah satu program unggulannya adalah Taman Baca Masyarakat, yang telah diintegrasikan ke dalam tubuh PKBM sejak tahun 2020.
Awalnya merupakan inisiatif komunitas lokal, taman baca ini kemudian dirangkul untuk memperkuat visi literasi PKBM Papa Lagar. Kini, tempat baca tersebut terbuka untuk umum, khususnya bagi warga seputaran Lingkungan 4, Kelurahan Bitung Tengah.
Prestasi lembaga tersebut tergambar jelas dari angka kelulusan. Sejak angkatan pertamanya pada 2022, PKBM Papa Lagar telah meluluskan 29 warga belajar dari total 56 peserta.
Kesuksesan berlanjut di tahun 2023, dengan 195 orang dinyatakan lulus dari 31 warga masyarakat yang belajar. Seorang tutor yang juga merangkap sebagai pengelola Taman Baca mengungkapkan kebanggaannya akan capaian ini.
Menyadari tantangan seperti rasa malu dan kesibukan kerja calon peserta, PKBM Papa Lagar menghadirkan terobosan.

“Bagi masyarakat yang mungkin malu atau memiliki waktu terbatas, kami menyediakan opsi belajar daring,”
jelas pengelola. Dalam sistem ini, tutor mengirimkan tugas melalui grup, yang kemudian dikerjakan dan dikembalikan oleh peserta sebagai bahan penilaian. Metode ini menjadi solusi fleksibel tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran.
Awalnya pada 2022, seluruh pembelajaran di PKBM ini dilakukan secara tatap muka untuk memperkenalkan eksistensi lembaga. Seiring waktu, adaptasi pun dilakukan.
“Kami menyadari banyak masyarakat yang bekerja dan tidak memiliki waktu luang untuk datang. Itulah yang mendasari terobosan sistem belajar daring kami,”
pungkas perwakilan PKBM. Dengan pendekatan yang dinamis ini, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau lebih dikenal PKBM Papa Lagar terus berkomitmen menjadi rumah kedua bagi warga yang haus akan pendidikan. (Kiti)

















