Aroma Penyimpangan di Proyek Rp781 Juta SDN Sukawaris 2 — Kepala Sekolah Bungkam, Baja Bekas Hilang Entah ke Mana!

- Editor

Kamis, 30 Oktober 2025 - 10:01

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANDEGLANG|TribuneIndonesia.com 

Proyek Revitalisasi SDN Sukawaris 2 Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, kembali jadi sorotan tajam publik. Program yang menelan anggaran sebesar Rp 781.450.002 dari Dana APBN Tahun Anggaran 2025 itu kini diwarnai dugaan penyimpangan serius, mulai dari pengelolaan material baja bekas bangunan hingga indikasi pelaksanaan pekerjaan asal jadi tanpa memperhatikan standar keselamatan kerja (K3).

Proyek tersebut diketahui dikerjakan dengan sistem swakelola oleh pihak sekolah melalui Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP). Namun, informasi dari salah seorang pekerja di lokasi menyebutkan adanya kejanggalan terkait baja ringan bekas tujuh lokal bangunan lama yang diduga dibawa oleh Kepala Sekolah SDN Sukawaris 2 menggunakan mobil pribadi.

“Baja ringan bekas gedung sekolah dibawa oleh kepala sekolah. Kami tidak tahu dibawa ke mana, karena ada tujuh lokal yang direhabilitasi. Tadinya baja lama ditaruh di depan sekolah, tapi kemudian diangkut pakai mobil,” ungkap sumber yang meminta namanya dirahasiakan, Kamis (30/10/2025).

Dugaan tersebut semakin mencuat lantaran hingga saat ini tidak ada kejelasan terkait pencatatan maupun berita acara serah terima material hasil bongkaran proyek. Padahal, material tersebut masih memiliki nilai ekonomis dan masuk dalam kategori aset milik negara yang tidak boleh dipindahkan atau digunakan tanpa izin resmi.

Menindaklanjuti hal itu, Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Kabupaten Pandeglang telah melayangkan Surat Konfirmasi dan Klarifikasi Nomor: 045/Red-SKL/X/2025 kepada Kepala Sekolah SDN Sukawaris 2, Suhanda, untuk meminta penjelasan terkait dugaan tersebut.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Suhanda bungkam seribu bahasa. Tidak ada jawaban, baik tertulis maupun lisan.

“Kami sudah melayangkan surat resmi agar klarifikasi dapat dilakukan secara terbuka dan berimbang. Tapi sampai saat ini, tidak ada respons dari pihak sekolah,” tegas Jaka Somantri, Sekretaris Jenderal AWDI DPC Kabupaten Pandeglang.

Baca Juga:  Jalan Muspika Batang Kuis Berhias Indah, Bak Wajah Artis Korea

Jaka menegaskan, sikap diam tersebut justru memperkuat dugaan adanya kejanggalan dalam proyek yang seharusnya menjadi contoh transparansi penggunaan dana pendidikan.

“Kalau semuanya benar dan sesuai aturan, seharusnya tidak perlu takut memberikan klarifikasi. Sikap bungkam ini justru menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat,” ujarnya.

Sorotan tajam juga datang dari Ketua Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) DPC Kabupaten Pandeglang, Reynold Kurniawan, yang mengecam keras tertutupnya sikap pihak sekolah terhadap konfirmasi media.

“Kami sangat menyesalkan sikap Kepala Sekolah SDN Sukawaris 2 yang tidak kooperatif. Seharusnya beliau memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan fitnah atau kesalahpahaman publik,” ujar Reynold Kurniawan.

Reynold menambahkan, proyek yang dibiayai oleh uang negara, terlebih di sektor pendidikan, harus dijalankan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas tinggi.

“Jangan main sembunyi-sembunyi. Sekolah adalah ruang publik yang seharusnya menjadi contoh keterbukaan, bukan justru menutup diri dari wartawan. Kami mendorong agar aparat penegak hukum turun melakukan pemeriksaan terhadap proyek ini,” tegasnya.

Sejumlah warga juga mengaku kecewa terhadap kondisi proyek revitalisasi yang dinilai tidak maksimal dan terkesan asal-asalan.

“Baru selesai, tapi sudah banyak bagian yang kelihatan nggak rapi. Kalau begini hasilnya, masyarakat wajar curiga,” ujar salah satu warga setempat.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala SDN Sukawaris 2, Suhanda, belum memberikan hak jawab maupun klarifikasi apapun.
AWDI menyatakan akan melanjutkan langkah investigasi mendalam dan mengungkap fakta-fakta lapangan secara terbuka apabila tidak ada respons resmi dalam waktu dekat.

“Kami tidak akan berhenti sampai publik mendapat jawaban yang jelas. Ini menyangkut uang negara dan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan,” tutup Jaka Somantri, Sekjen AWDI DPC Pandeglang.” (Tim/red)

Berita Terkait

*Kapolres Aceh Timur Hadiri Pelepasan dan Pemberangkatan Kafilah MTQ XXXVII
Viral! Otak Pengeroyokan dan Penganiayaan Jukir Menggunakan Sajam di Depok Diduga EVP PLN, “Terapkan UU Darurat
Bank Aceh Syariah Salurkan Zakat untuk 1.216 Mustahik Miskin Produktif di Aceh Tenggara
ASN Rangkap Jabatan Bikin Heboh Cikeusik, Surat Mundur Tak Diterima, Wartawan Siap Turun!
Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
ODGJ Berkeliaran di Desa Tulang Baro, Warga Manyak Payed Resah
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:31

14 Aksi Demi Narkoba: Polsek Medan Baru Menguak Operasi Gelap Komplotan Begal Sadis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:01

Ketegasan atau Formalitas ? Mengulik Proses Patsus Tiga Personel Polda Sumut Pasca Tabrakan di depan Tiger Club

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:42

Saat Seragam Ternoda di Jalan Merak Jingga: Polda Sumut Uji Integritas di Tengah Sorotan Publik

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:18

Pungli Parkir Siantar Cerminkan Lemahnya Pengawasan Dishub Siantar

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:54

Sinergi Damai di Kota Pelabuhan, Bitung Siapkan Perayaan Lintas Agama Desember 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 - 12:01

Personel BNN Pidie Jaya Raih Tiket Umrah Gratis dari Kapolda Aceh

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:33

Desain Siap Bangun Pemko Medan: Terobosan Inovatif atau Sekedar Prototipe di Sistem ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:06

​Perkuat Citra “Polisi Humanis”, Polres Bitung Sumbang Darah di Momen Hari Jadi Humas Polri

Berita Terbaru