P3B Desak KPK, Kejagung, dan Polri Bongkar Dugaan Mega Korupsi Proyek Jalan Lingkungan di Banten

- Editor

Senin, 15 September 2025 - 13:51

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANTEN|TribuneIndonesia.com

Gelombang desakan agar aparat penegak hukum (APH) menelusuri dugaan praktik korupsi dalam proyek Pembangunan/Peningkatan Kualitas Prasarana Sarana Utilitas (PSU) Permukiman/Jalan Lingkungan se-Provinsi Banten tahun 2025 semakin kencang. Kali ini, giliran Pergerakan Pemuda Peduli Banten (P3B) yang lantang meminta KPK RI, Kejaksaan Agung, dan Polri segera turun tangan.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan Koordinator Lapangan P3B, Arip Wahyudin alias Ekek, disebutkan bahwa praktik kotor di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten diduga melibatkan sejumlah oknum pejabat, anggota DPRD, bahkan aparat penegak hukum. Proyek bernilai ratusan miliar rupiah itu dituding telah “dibagi-bagi” secara sistematis kepada kelompok tertentu dengan praktik setoran berkisar 25–30 persen untuk setiap paket kegiatan.

“Yang lebih miris, ada perusahaan yang bisa mendapat hingga enam paket pekerjaan. Dugaan ini bukan sekadar isu, tetapi sudah jadi keluhan nyata para kontraktor di Banten. Bahkan kabarnya, perusahaan yang tahun lalu tidak mendukung salah satu kandidat dalam Pilgub 2024, sama sekali tidak kebagian proyek,” tegas Ekek, Minggu (14/9/2025).

P3B menyebut, puluhan hingga ratusan perusahaan kontraktor terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut. Nama-nama perusahaan yang diduga ikut serta bahkan sudah terang-terangan dipublikasikan. “Kami menduga, ada keterlibatan oknum B1, B2, anggota DPRD, hingga pihak lain yang disebut-sebut berbaju malaikat. Total ratusan paket kegiatan diduga sudah dibagi-bagi sebelum proses berjalan,” tambahnya.

Baca Juga:  Ratusan Juta Dana Pembangunan Masjid Baitul Ala di Ketol Diduga Raib

Menurut arip wahyudin yang biasa di panggil ekek ini, praktik koruptif ini bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang berpotensi menggerus keuangan negara, memperlebar jurang kemiskinan, dan melanggengkan ketimpangan sosial di provinsi banten.

“Jika dibiarkan, banten yang dikenal sebagai tanah jawara, kota Iman dan Taqwa, justru akan terus dicengkeram mafia proyek dan politik uang. Kami mengharapkan kepada bapak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menginstruksikan kepada KPK, Kejagung, dan Polri untuk segera mengusut tuntas, memanggil direktur perusahaan-perusahaan terkait, serta memproses hukum oknum pejabat dan kontraktor yang bermain,” ungkapnya.

Ekek menegaskan, korupsi di banten telah berlangsung massif dan terstruktur. Bahkan, sudah menjadi “makanan sehari-hari”. Contohnya seperti mau pelantikan pejabat saja di banten, gubernur dan wakil gubernur malah menunjukkan kebodohannya kepada publik.

“Korupsi itu busuk, merusak, dan menyengsarakan rakyat. Jangan ada lagi pembiaran. Kalau benar ada setoran 25–30 persen untuk setiap proyek, itu artinya bukan sekadar penyimpangan, melainkan pemerkosaan terhadap APBN/APBD,” tegas ekek.

Ekek menutup pernyataannya dengan mengutip pepatah Buddhis: “Ada tiga hal yang tidak bisa lama-lama disembunyikan: Matahari, Bulan, dan Kebenaran.”(Tim/red)

Berita Terkait

Transisi Energi Bersih, Arief Martha Rahadyan Ajak Semua Elemen Bangsa Bersinergi
Rajab dan Sya’ban Momentum Muhasabah, Arief Martha Rahadyan Ajak Umat Bersiap Menuju Ramadhan
Selamat dan Sukses Atas Terpilihnya Muhammad Asriady Mulyono Sebagai Kepala Desa Suka Maju Priode 2026- 2032
Arief Martha Rahadyan: Hilirisasi dan Investasi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Berharap pada Allah SWT, Tenang
Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 06:29

Transisi Energi Bersih, Arief Martha Rahadyan Ajak Semua Elemen Bangsa Bersinergi

Minggu, 21 Desember 2025 - 06:02

Rajab dan Sya’ban Momentum Muhasabah, Arief Martha Rahadyan Ajak Umat Bersiap Menuju Ramadhan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 09:51

Arief Martha Rahadyan: Hilirisasi dan Investasi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 17:46

Berharap pada Allah SWT, Tenang

Jumat, 19 Desember 2025 - 09:41

Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah

Jumat, 19 Desember 2025 - 07:43

Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju

Rabu, 17 Desember 2025 - 03:38

Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 - 10:15

Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata

Berita Terbaru

Sosial

Tragedi Kemanusiaan Pasca Banjir  Indonesia 

Minggu, 21 Des 2025 - 04:43

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x