Lubuk Pakam | TribuneIndonesia.com – Pagi itu, ketika matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya dan deru kendaraan mulai mendominasi jalanan, tersaji sebuah pemandangan yang tak biasa namun begitu menyejukkan hati. Di tengah kepadatan arus lalu lintas Simpang Tanjung Garbus, Lubuk Pakam, dua sosok berseragam berdiri tegak hening tapi bermakna.
Mereka adalah Dedek dan Mawardinur, personel Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Deli Serdang. Sejak pukul 06.30 WIB, keduanya telah bersiaga di titik padat itu. Tanpa banyak bicara, mereka mengatur laju kendaraan dengan isyarat tangan yang tegas ramah. Wajah mereka penuh kesungguhan, peluh membasahi pelipis, namun senyum tak pernah lepas.
Dengan seragam kebanggaan dan semangat pengabdian yang mengalir dalam gerak, mereka menyambut setiap kendaraan yang melintas seolah menyambut keluarga sendiri. Para pengendara dari pelajar, pekerja, hingga warga yang memulai hari melintas dengan lebih tenang, lebih tertib. Di balik rutinitas yang terlihat sederhana, ada ketulusan yang bekerja dalam diam.
“Apa yang kami lakukan ini bukan sekadar tugas,” ucap salah satu dari mereka dengan senyum hangat. “Kami ingin hadir langsung untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati.”
Dan memang, kehadiran mereka tidak sekadar formalitas. Sejumlah warga mengaku sangat terbantu. Mereka merasa lebih aman, lebih nyaman. Bukan hanya karena arus lalu lintas menjadi lebih lancar, tapi karena tahu bahwa ada yang peduli, yang menjaga, yang hadir untuk mereka.
Hingga pukul 07.30 WIB, tidak ada insiden. Tidak ada kemacetan berarti. Semuanya mengalir tertib. Dua petugas itu, dalam diam dan kerja tanpa suara, telah mengurai potensi kekacauan dan menggantinya dengan ketenangan.
Aksi kecil mereka menjadi teladan besar. Sebuah potret pengabdian yang tak mencari sorotan. Sebuah bukti bahwa ketika tugas dilandasi cinta dan tanggung jawab, ia akan menjelma menjadi pelayanan yang menyentuh jiwa.
Kehadiran Dishub dalam aktivitas seperti ini juga mencerminkan sinergi antarinstansi yang berjalan dengan mulus. Di balik kesibukan aparat, tersembunyi niat baik yang tak selalu terlihat oleh mata awam. Dan di tengah hiruk-pikuk jalan raya, dua petugas ini mengingatkan kita bahwa pengabdian tidak selalu hadir dalam seremoni megah kadang ia hanya berdiri diam di tengah simpang jalan, demi keselamatan orang lain.
Pagi itu, di Simpang Tanjung Garbus, Dedek dan Mawardinur mengajarkan kita tentang arti hadir. Tentang melayani. Tentang bagaimana sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan hati bisa mengalirkan kebaikan, meski dalam diam.
Ilham TribuneIndonesia.com

















