Lokop | Tribuneindonesia.com
Selintas sangat membahagiakan masyarakat pelaku ekonomi,dan warga Aceh yang berada di perantauan. Terutama warga Kabupaten Gayo Lues – Aceh Tenggara – Aceh Barat daya. Masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Aceh Timur,Aceh Utara,kota madya Langsa. Sudah dapat mempersingkat waktu untuk pulang kampung halaman dengan dibangunnya insfratruktur Ruas Jalan Propinsi Kampung Besar Perlak Aceh Timur – Pining – Blangkejeren/Gayo Lues – Tongra – Batas Aceh Barat daya/Abdya.
Aplaus… Untuk Nova Iriansyah yang waktu itu sebagai Gubernur Aceh, mengantikan Irwandi Yusuf yang jadi pesakitan di Gedung Merah Putih,jalan Kuningan Jakarta Pusat. Kebijakan Gubernur yang menyisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020-2022, guna membuka/menebus keterisoliran wilayah Aceh,tentunya mendapat pujian yang tidak terhingga dari masyarakat yang menikmati manfaat Ruas jalan Propinsi tersebut.
Tetapi kini Ruas Jalan Propinsi Aceh diatas, kondisinya sangat-sangat memperhatinkan. Dimana ada badan jalan yang amblas, badan jalan yang berlobang, badan jalan yang bergelombang,dan badan jalan yang retak-retak,pohon kayu yang tumbang menghalangi pengguna jalan serta mengancam keselamatan masyarakat yang melintas. Miris..
Pantauan tim wartawan dilapangan,minimnya perawatan Jalan sehingga Ruas Jalan Sedari Kampung Besar Perlak Aceh Timur sampai batas Kabupaten Gayo Lues.
Begitu juga dengan Ruas Jalan Batas Aceh Timur – Pining – Blangkejeren/Gayo Lues – Tongra – Batas Aceh Barat Daya/Abdya,nyaris tanpa perawatan Jalan.
Wartawan yang menginvestigasi Ruas jalan diatas melihat dan merasakan Badan jalan dilintasan antar Kabupaten dalam Propinsi Aceh itu sangat butuh perhatian pemerintah Aceh.
Unaruddin/Rengali salah seorang warga Kecamatan Penarun Aceh Timur. /Panglima GAM wilayah empat yang meliputi lima Sago menuturkan kepada media NuansaRealita news com, Pemerintah Aceh agar bergerak cepat menangani Ruas Jalan yang sangat mengancam nyawa masyarakat dan keselamatan pengguna jalan yang berlalu lalang dari Aceh Timur ke Kabupaten Gayo Lues maupun sebaliknya. Ungkapnya. Senin 27-01-2025. dilokasi badan jalan (lihat gambar).
“Pelaksanaan Pembangunan Jalan Propinsi Aceh yang dikerjakan melalui tahun jamak/Multi year tahun 2020-2022 sudah tidak seindah dahulu panorama nya”. Tambah Renggali.
Fakta uniknya diseputaran Ruas Jalan Kampung Besar Perlak – Pining – Blangkejeren/Gayo Lues – Tongra – Batas Abdya. Tepatnya di desa Uring Kecamatan Pining “berdiri kokoh batu seukuran rumah ditengah-tengah badan jalan yang berlumpur dan tergenang air pada saat hujan turun, dapat dipastikan slmobil truk berukuran besar tidak dapat melintas. Dan menurut aman Rian warga setempat, Batu besar itu jatuh dari atas bukit seminggu yang lalu, Alhamdulillah tidak ada korban pada saat batu seukuran pos ronda itu meluncur dan berhenti di tengah badan jalan. Ujarnya.
lain halnya dengan Jambrani warga desa Penampaan kecamatan kota Blangkejeren,ia menyesalkan lambannya perawatan Ruas Jalan Propinsi Blangkejeren menuju Pining -Lokop – Penarun – Kampung Besar Perlak Aceh Timur. Ia juga menghimbau agar penguna jalan ekstra hati-hati, terhadap rumput liar dikirim kanan jalan,bahkan ada yang tumbuh menutupi beram jalan merayap kebadan jalan yang cuma dua meter lagi lebarnya. Tuturnya prihatin.
Hal senada juga diungkapkan Marlan aman Dea yang beberapa hari yang lalu melintasi ruas jalan Tongra – Batas Abdya menuju Kota madya Banda Aceh. Marlan menceritakan kepada jurnalis.hari ini Pemerintah Aceh melalui dinas PUPR diharapkan lebih Fokus membidani Ruas Jalan Propinsi Aceh itu. Agar ruas jalan penghubung Kabupaten Gayo Lues menuju Propinsi Aceh tersebut,nyaman dilalui masyarakat. Ia berharap,jalan yang menanjak /Tanjakan lokasi di Bur nipis yang publik ketahui telah banyak memakan Korban jiwa. Persisnya dilintasan Tongra Abdya, sedapatnya ruas jalan yang menanjak cukup ekstrim itu,segera dipangkas serta badan jalannya diperlebar lagi. Pintanya kepada awak media. (Ar)