Batang Kuis | TribuneIndonesia.com
Pelataran Kantor Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, pada Rabu (3/9/2025) berubah menjadi lautan manusia. Sejak matahari baru menanjak, ratusan warga telah berbondong-bondong datang, memenuhi halaman desa dengan wajah penuh harapan. Mereka rela antre panjang demi bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan pasaran.
Gerakan Pangan Murah yang digelar hari itu tak sekadar pasar biasa, melainkan sebuah momentum bersejarah bagi warga. Antusiasme yang tumpah ruah menjadi saksi betapa pentingnya kegiatan ini bagi masyarakat yang sedang berjuang di tengah tekanan harga kebutuhan pokok.
Acara resmi dibuka tepat pukul 09.00 WIB oleh pihak Kecamatan Batang Kuis bersama Kepala Desa Tumpatan Nibung, Sarianto, yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Ali Sabana. Sejumlah perangkat desa, Kaur, Kadus, hingga staf turut hadir. Begitu stan penjualan dibuka, warga langsung menyerbu dengan penuh semangat, menciptakan suasana meriah dan penuh kehangatan.
Rubiahti, warga Dusun IV, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Kepala Desa Sarianto dan pihak Kecamatan Batang Kuis. Pasar murah ini benar-benar membantu kami. Harga-harga yang ada di sini sangat meringankan beban,” ucapnya haru.
Berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga ramah di kantong. Beras SPHP kemasan 5 kilogram hanya Rp56.500 dengan stok hingga empat ton atau sekitar 800 karung. Gula pasir dipatok Rp16.500 per kilogram, minyak goreng kemasan satu liter Rp15.000, serta telur ayam Rp45.000 per papan. Angka-angka yang membuat warga bisa bernapas lega, sebab belanja kebutuhan dapur menjadi jauh lebih hemat.
Tak hanya warga yang gembira, kehadiran Camat Batang Kuis, Muhammad Faisal Nasution, S.SSTP., M.AP, bersama Sekcam Juliadi, S.Sos, juga menambah semarak acara. Mereka hadir langsung memantau jalannya kegiatan, sekaligus memberikan dukungan moril kepada pemerintah desa dan masyarakat.
Pasar murah berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Semua berjalan tertib, lancar, dan penuh kegembiraan. Tumpah ruahnya warga hari itu menjadi bukti nyata bahwa pasar murah bukan hanya soal transaksi, melainkan denyut solidaritas dan kepedulian yang menghidupkan harapan.
Ilham Gondrong