Batang Kuis I TribuneIndonesia. Com-Kecelakaan kerja yang mengerikan menimpa Rahmad Hidayat (25), buruh harian lepas asal Dusun III, Desa Baru, yang meregang nyawa pada Selasa pagi, 29 Juli 2025. Rahmad tersengat arus listrik tegangan tinggi saat sedang bekerja memasang rangka baja ringan di atap pembangunan Sekolah Al-Mahabbah, Dusun II, Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, sekitar pukul 08.45 WIB.
Kejadian tragis ini terjadi begitu cepat. Menurut keterangan saksi mata, Zamhir (60), yang juga merupakan buruh harian lepas di proyek tersebut, saat itu Rahmad sedang berada di atas rangka baja tanpa menyadari posisi kabel listrik bertegangan tinggi yang terpasang sangat dekat dengan bangunan. Tanpa peringatan, tubuh Rahmad menyentuh kabel tersebut, memicu letupan keras disertai percikan api. Dalam sekejap, tubuhnya terpental dan jatuh menghantam lantai proyek dari ketinggian.

Akibat benturan keras di bagian belakang kepala, Rahmad mengalami pendarahan hebat. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Batang Kuis untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, takdir berkata lain. Pada pukul 09.10 WIB, Rahmad dinyatakan meninggal dunia. Keluarga dan kerabat yang datang ke Puskesmas tak kuasa menahan tangis saat menerima kabar duka tersebut.
Kepala Desa Baru, Sugianto, bersama aparat desa, segera bergerak cepat mengatur evakuasi jenazah. Ustadz Zainuddin, pemilik bangunan sekaligus pendiri Sekolah Al-Mahabbah, turut hadir di lokasi, bersama para tukang bangunan dan rekan-rekan korban yang masih terkejut oleh kejadian tersebut.
Peristiwa ini memunculkan pertanyaan serius tentang standar keselamatan kerja yang tidak diterapkan dengan baik. Proyek pembangunan sekolah yang berada sangat dekat dengan jaringan listrik bertegangan tinggi seharusnya diawasi dengan lebih ketat. Namun, kelalaian teknis telah mengakibatkan hilangnya nyawa seorang pekerja muda yang penuh semangat dan harapan.
Rahmad Hidayat dikenal sebagai sosok pemuda yang pekerja keras, penuh dedikasi, dan selalu siap membantu siapa saja. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, teman-teman, dan masyarakat sekitar.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, terutama para pelaksana proyek dan pemilik bangunan, untuk lebih memprioritaskan keselamatan kerja. Jangan biarkan kelalaian dan upaya mengejar efisiensi mengorbankan nyawa manusia.
Kematian Rahmad bukanlah sekadar insiden. Ia adalah suara keras yang menghantui, mengingatkan kita bahwa di balik setiap pembangunan, ada nyawa yang harus dijaga.
Ilham TribuneIndonesia.com




 
					






 
						 
						 
						 
						 
						



