Aceh Tamiang – TribuneIndonesia.com
Dalam upaya memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dengan masyarakat, SMP Negeri 1 Manyak Payed menggelar kegiatan silaturahmi dan kolaborasi bersama sejumlah unsur pemerintah dan masyarakat Desa Tualang Baro, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Manyak Payed, Helmi, S.Pd, dengan dihadiri Pj Datok Penghulu Tualang Baro, Alfat S, Sos.I, Babinsa Koramil 06/Manyak Payed, Serka Hendra, serta Ketua PENA PUJAKESUMA, Purn TNI Zulsyafri, dan beberapa warga Desa Tualang Baro.
Kegiatan silaturahmi ini menjadi wadah mempererat komunikasi antara lembaga pendidikan, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar. Melalui pertemuan ini diharapkan terjalin sinergi dalam mendorong kemajuan pendidikan serta meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung sarana dan kegiatan belajar mengajar di wilayah setempat.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Manyak Payed, Helmi, S.Pd, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kedatangan para tokoh dalam kegiatan tersebut.
“Silaturahmi ini menjadi kehormatan bagi kami. Kehadiran Pj Datok, Babinsa, serta perwakilan ormas PENA PUJAKESUMA menunjukkan bahwa dunia pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat. Kolaborasi ini penting agar sekolah menjadi bagian dari kehidupan sosial warga,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Datok Penghulu Tualang Baro, Alfat S, Sos.I, menegaskan pentingnya peran masyarakat sebagai bagian dari sistem pendidikan. Ia menilai bahwa orang tua murid juga harus berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tapi juga tempat menanamkan nilai moral, sopan santun, dan akhlak mulia. Anak-anak perlu memahami bagaimana bersikap dan berkomunikasi dengan baik ini juga bagian dari pendidikan,” ungkap Alfat.
Ia menambahkan, pendidikan adalah fondasi yang menentukan arah masa depan generasi muda. Karena itu, semua pihak baik guru, orang tua, maupun pemerintah harus bersatu dalam mendukung lingkungan belajar yang sehat, aman, dan inspiratif.
Lebih lanjut, Helmi, S.Pd, menjelaskan pentingnya keseimbangan antara pendidikan formal dan non-formal. Menurutnya, pendidikan formal adalah kegiatan terstruktur dan terencana yang dilaksanakan melalui lembaga resmi, sedangkan pendidikan non-formal diperoleh melalui pengalaman hidup sehari-hari.
“Belajar tidak selalu di ruang kelas. Anak-anak juga bisa belajar dari lingkungan, pengalaman, bahkan dari cara orang tua berinteraksi di rumah. Keduanya harus berjalan seimbang agar membentuk pribadi yang cerdas dan berkarakter,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendidikan memiliki fungsi penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat, serta menanamkan nilai budaya dan partisipasi sosial di masyarakat.
Sementara itu, Purn TNI Zulsyafri, selaku Ketua PENA PUJAKESUMA, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung proses belajar anak. Ia berharap agar tidak terjadi kesalahpahaman atau jarak antara pihak sekolah dan wali murid.
“Fungsi lembaga pendidikan harus sejalan dengan peran orang tua. Guru di sekolah dan orang tua di rumah memiliki tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak. Kalau kolaborasi ini berjalan baik, akan tercipta keharmonisan dan saling pengertian,” ujar Zulsyafri.
Ia juga menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa sosial dan rasa kebersamaan di lingkungan sekolah agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan penuh saling menghargai.
Kegiatan silaturahmi tersebut ditutup dengan harapan agar kerja sama antara pihak sekolah, pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat dapat terus berlanjut. Semua pihak sepakat bahwa pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi merupakan tugas bersama seluruh elemen bangsa.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, SMP Negeri 1 Manyak Payed diharapkan menjadi contoh sekolah yang aktif menjalin hubungan sosial dan membangun nilai kebersamaan, sejalan dengan semangat pendidikan berkarakter yang dicanangkan pemerintah. (##)

















