Skandal Rp100 Miliar Langkat, Bayang-Bayang Korupsi Menghantui Sumut

- Editor

Rabu, 17 September 2025 - 00:15

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

 

Medan I TribuneIndonesia.com-Suasana Medan mendadak memanas. Puluhan massa Aliansi Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Anti Korupsi Sumatera Utara menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (16/09/2025).

Lewat pengeras suara di atas mobil pickup, suara orasi membelah udara, menuntut Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara segera mengambil alih pengusutan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Smart Board dan Meubilair senilai Rp100 miliar di Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat.

“Kami minta Kejaksaan Tinggi jangan tebang pilih. Periksa semua pihak, termasuk mantan Penjabat (Pj) Bupati Langkat, Faisal Hasrimy, yang kini menjabat Kepala Dinas Kesehatan Sumut. Ia diduga kuat sebagai aktor utama yang memasukkan proyek ini ke APBD Perubahan 2024,” teriak Asril Hasibuan, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Anti Korupsi Sumut, di depan Kantor Kejati Sumut, Jalan AH Nasution, Medan.

Koordinator aksi, Yunus Dalimunthe, menambahkan bahwa anggaran Rp100 miliar itu dipaksakan masuk di penghujung tahun, masing-masing Rp50 miliar untuk Smart Board dan Rp50 miliar untuk Meubilair. Proses tender, katanya, sarat rekayasa.

“Serah terima barang dilakukan tergesa-gesa, hanya dalam hitungan hari. Ini bukan sekadar korupsi, tapi skenario gelap yang disusun rapi. Ada konspirasi jahat demi keuntungan pribadi dan kepentingan politik,” tegas Yunus dengan suara bergetar namun membakar amarah massa.

Mereka juga menuntut Kejaksaan Tinggi memeriksa Pimpinan dan Badan Anggaran DPRD Langkat yang diduga menerima “uang ketok”. Nama Sekretaris Dinas Pendidikan Langkat, Robert Hendra Ginting, dan Fajar selaku Kabid Sekolah Dasar pun ikut diseret dalam pusaran kecurigaan.

Baca Juga:  Media Massa Dorong Transparansi di RSUD Cut Meutia Aceh Utara

Di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, suara massa kembali menggelegar. Mereka mendesak Gubernur Muhammad Bobby Afif Nasution segera mencopot Faisal Hasrimy dari jabatannya. “Faisal tidak pantas memimpin OPD. Namanya disebut-sebut dalam korupsi besar yang merugikan rakyat,” teriak massa.

Namun di tengah derasnya tudingan, muncul suara berbeda. Jonson David Sibarani, Penasihat Hukum mantan Kadis Pendidikan Langkat, Dr. Saiful Abdi Siregar, justru mengapresiasi penggeledahan yang dilakukan Kejari Langkat pekan lalu.

“Publik digiring seolah-olah klien kami adalah otak proyek ini. Padahal itu keliru besar. Saat proyek direncanakan dan dijalankan, klien kami sudah tidak aktif di kantor karena kasus lain. Ia justru sejak awal menolak proyek karena anggarannya tidak wajar,” tegas Jonson.

Ia bahkan menyebut ada tekanan besar dari pihak berkuasa agar proyek dipaksakan berjalan. “Anggaran tiba-tiba muncul di APBD Perubahan 2024, tender direkayasa, serah terima barang dilakukan kilat. Ada tanda tangan klien kami yang bahkan dipalsukan,” ungkapnya.

Skandal yang menyeret nama pejabat, DPRD, hingga OPD besar ini kini menjadi bayang-bayang menakutkan. Kasus Rp100 miliar itu bukan hanya soal korupsi, tapi seolah membuka pintu ke ruang gelap penuh konspirasi dan ancaman. Dan Sumatera Utara kini tengah dihantui pertanyaan besar: siapa dalang sebenarnya di balik skenario busuk ini?

Ilham Gondrong

Berita Terkait

Bea Cukai Langsa Bongkar Penyelundupan Motor Thailand Senilai Miliaran Rupiah
KAKI ACEH: Kebijakan yang Melukai Rakyat, Dana Hibah Parpol di Aceh Naik Jadi Rp29,34 Miliar
Macet Parah di Jalan Besar Tembung, Polisi Lalu Lintas Hilang Entah ke Mana
Akhirnya Tunduk pada Tekanan Rakyat, Bupati Aceh Tengah Tanda Tangani Petisi AMG di Depan DPRK
HIMA PERSIS Apresiasi Profesionalisme Polri, Dorong Dialog Nasional
P3B Desak KPK, Kejagung, dan Polri Bongkar Dugaan Mega Korupsi Proyek Jalan Lingkungan di Banten
Jalan Desa Rantau Panjang Berubah Jadi Kubangan Maut
Panglima DPP Badak Banten dan Sekjen AWDI Pandeglang Pererat Silaturahmi Lewat Makan Bersama
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 11:20

Perdana Bupati Al-Farlaky Lantik Serentak Keuchik di Aceh Timur

Selasa, 16 September 2025 - 11:09

Kajari Bireuen Tinjau Pelaksanaan Pembangunan Dan Revitalisasi Di SMAN 1 Bireuen

Selasa, 16 September 2025 - 08:02

Semarak HUT Pramuka ke-64 dan Hari Jadi Pidie, Wakil Bupati Alzaizi Ajak Generasi Muda Perkuat Ketahanan Bangsa

Selasa, 16 September 2025 - 06:06

Wujudkan Desa Lebak Lebih Baik, Kades dan AWDI DPC Pandeglang Perkuat Kemitraan

Selasa, 16 September 2025 - 04:23

Babinsa Koramil 08/Gandapura Ajak Warga Jaga Ketahanan Pangan Lewat Pertanian Jagung

Minggu, 14 September 2025 - 15:28

TNI Gelar Patroli Malam Begal

Minggu, 14 September 2025 - 10:24

Syari’at Islam di Aceh: Janji Besar Mualem–Dek Fad atau Sekadar Slogan?

Minggu, 14 September 2025 - 01:57

PATEN KALI Permudah Layanan Pajak Bumi dan Bangunan di Seluruh Kecamatan Deli Serdang

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x