Bireuen|Tribuneindonesia.com
Bupati Bireuen Mukhlis, ST turun langsung ke lokasi jembatan ambruk di Gampong Lawang, Kecamatan Peudada, pasca bencana banjir yang menerjang kawasan itu pada Selasa malam. Tak hanya meninjau, bupati juga mengambil langkah cepat dengan menurunkan excavator milik pribadinya demi memperbaiki akses transportasi yang vital bagi masyarakat setempat.
Jembatan yang menghubungkan beberapa desa di kawasan pedalaman Peudada yang diterjang air hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Arus deras dari luapan sungai menghantam struktur jembatan hingga ambruk. Warga kesulitan melintas, bahkan tidak bisa mengangkut hasil kebun mereka ke pusat ekonomi.
Sejumlah tokoh masyarakat yang prihatin dengan kondisi itu segera menghubungi pihak pemerintah, berharap adanya tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Respon cepat pun datang dari H. Mukhlis yang langsung turun ke lokasi bersama tim dari dinas terkait.
“Saya melihat langsung dan bisa merasakan kesusahan saudara-saudara kita di kawasan pedalaman Peudada itu, akibat dampak dari kerusakan jembatan penghubung, sehingga perlu penanganan cepat dan tepat,” ungkap Bupati Mukhlis pada Kamis 10 April 2025.
Ia menyadari, jika penanganan menunggu prosedur birokrasi dan pembiayaan dari pemerintah, maka akan memakan waktu lama. Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap warga, Mukhlis memutuskan menurunkan excavator milik pribadi demi mempercepat proses perbaikan, tanpa membebankan sepeser pun kepada anggaran daerah.
“Alhamdulillah, kita harapkan perbaikan jembatan darurat ini selesai dalam tiga hari, sehingga warga sudah dapat melintas kembali. Insya Allah, nanti jika anggaran sudah tersedia tentu akan dibangun yang lebih baik lagi,” jelasnya dengan penuh optimisme.
Langkah cepat dan sigap ini pun menuai apresiasi dari masyarakat. Sejumlah warga mengaku sangat terharu dan berterimakasih atas respon cepat yang diberikan oleh kepala daerah mereka. Mereka juga turut berpartisipasi dalam membangun jembatan darurat secara gotong royong, dengan menggunakan batang pohon kelapa sebagai bahan utama jembatan sementara berukuran 6 x 6 meter.
“Pak Bupati benar-benar menunjukkan kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat. Beliau tidak hanya mengirim orang, tapi juga datang sendiri dan langsung mengambil keputusan yang tepat. Ini luar biasa,”ungkap masyarakat Gampong Lawang.