Medan | TribuneIndonesia.Com-Aktivis dakwah sekaligus pengasuh pondok pesantren, Zulfan Nababan, menegaskan pentingnya penguatan basic belief atau keyakinan dasar spiritual bagi setiap anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Menurutnya, kekuatan spiritual akan melahirkan insan Bhayangkara yang amanah, berintegritas, dan mampu menjaga marwah institusi.
Zulfan mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.”
Menurutnya, hati adalah pusat kendali manusia yang akan menentukan baik buruknya perbuatan. “Bila ada niat baik di hati, maka tindakan yang lahir pun akan baik, dan itu berdampak langsung kepada lingkungan sekitar,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Tri Brata dan Spiritualitas Polri
Dalam pedoman kerja Polri, Tri Brata pada poin pertama menegaskan agar setiap anggota bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Zulfan menilai, poin ini sangat erat kaitannya dengan penguatan hati atau qolbu seorang Bhayangkara.
“Keimanan adalah basic belief dalam spiritual Polri. Dengan iman yang kokoh, anggota Polri akan memiliki kompas moral yang kuat. Setiap tindakan akan dilandasi rasa takut kepada Allah SWT, sehingga lahir sikap amanah dan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Ia menambahkan, amanah itu tercermin dalam tugas pokok Polri sebagaimana diamanatkan undang-undang: memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Membangun Kepercayaan Publik
Zulfan menekankan, anggota Polri dengan basic belief yang kuat akan mampu memproteksi diri dari berbagai pelanggaran yang merusak pribadi maupun institusi. “Kalau hati selalu merasa diawasi Tuhan, maka anggota Polri tidak akan mudah tergoda melakukan penyalahgunaan kewenangan. Inilah yang akan melahirkan Bhayangkara yang amanah,” ucapnya.
Ia meyakini, sifat amanah dan tanggung jawab yang tumbuh dari spiritualitas akan menciptakan kepercayaan publik terhadap Polri. “Kepercayaan itu bukan hanya didapat dari penegakan hukum, tetapi juga dari akhlak mulia yang ditunjukkan setiap anggota Polri,” tambahnya.
Agenda Reformasi Polri
Lebih jauh, Zulfan mendorong agar pembenahan spiritual dilakukan secara menyeluruh dalam tubuh Polri. Hal itu bisa diwujudkan dengan menyusun program-program pembinaan iman yang tepat sasaran dan berkesinambungan.
“Kalau basic belief dalam spiritual Polri dikuatkan, maka agenda transformasi dan reformasi kepolisian akan lebih mudah dijalankan. Polri akan melahirkan pribadi-pribadi yang pintar, tangguh, religius, serta memiliki rasa takut dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Zulfan.
TribuneIndonesia.com















