Petani Aceh Timur Marah, Lahan Mereka Diduga Diserobot PT Nabati

- Editor

Senin, 30 Juni 2025 - 13:53

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Timur | TribuneIndonesia.com

Areal perkebunan seluas 100 hektar milik Kelompok Tani Guha Tani di Dusun Alue Jeruk, Desa Alue Tui, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, diduga diserobot oleh PT. Nabati. Kebun yang telah digarap sejak 2011 itu kini tiba-tiba diklaim oleh perusahaan, dengan dukungan mencurigakan dari pemerintah desa setempat.

Ketua Kelompok Guha Tani mengungkapkan pada media, Senin (30/06/2025) di salah satu cafe, “lahan tersebut telah mereka kelola selama lebih dari satu dekade dengan menanam berbagai komoditas bernilai ekonomi, seperti sawit, sengon, jabon, dan pete”.
“Kami membersihkan dan menggarap lahan ini sejak 2011 dengan sepengetahuan pemerintah desa saat itu. Namun, sejak PT. Nabati beroperasi, tiba-tiba muncul upaya pengambilalihan,” tegasnya.

Yang lebih memprihatinkan, pemerintah desa kini diduga “tergiur imbalan” dari PT. Nabati untuk memuluskan penguasaan lahan tersebut. Padahal, menurut kelompok tani, pihak perusahaan dan oknum pemerintah seharusnya tahu sejarah pengelolaan lahan oleh warga.

Baca Juga:  Badan FKSPA Besakih Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

Kelompok Guha Tani meminta Pemerintah Aceh Timur yang baru, pimpinan Bupati Iskandar Usman Al-farlaky, S.H.I, M.Si dan Wakil Bupati T. Zainal Abidin, S.Pd.I., M.H. segera bertindak. “Ini ujian nyata bagi janji 100 hari kerja mereka dalam menyelesaikan sengketa lahan. Jangan biarkan mafia tanah dan kapitalis luar menguasai Aceh Timur!” seru salah satu anggota kelompok.

Masyarakat setempat menunggu langkah konkret pemerintah untuk menghentikan praktik penyerobotan yang merugikan petani kecil. Jika dibiarkan, bukan hanya hak warga yang terampas, tetapi juga kedaulatan agraria Aceh Timur bisa jatuh ke tangan korporasi rakus.

Berita Terkait

Berharap pada Allah SWT, Tenang
Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata
Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut
PROFIL ARIEF MARTHA RAHADYAN,B.Sc.,M.Sc
Antar Surat Pengaduan, Warga Sebut Pegawai Puskesmas Batang Kuis Kurang Etika
Berita ini 60 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 09:41

Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah

Jumat, 19 Desember 2025 - 07:43

Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju

Rabu, 17 Desember 2025 - 03:38

Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 - 10:15

Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata

Selasa, 16 Desember 2025 - 09:38

Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut

Selasa, 16 Desember 2025 - 05:51

PROFIL ARIEF MARTHA RAHADYAN,B.Sc.,M.Sc

Senin, 15 Desember 2025 - 15:50

Antar Surat Pengaduan, Warga Sebut Pegawai Puskesmas Batang Kuis Kurang Etika

Senin, 15 Desember 2025 - 06:11

Diduga Liburan ke Luar Negeri Saat Banjir, Tokoh Pemuda Batang Kuis Laporkan Kepala Puskesmas dan 10 Pegawai ke Bupati Deli Serdang

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x