Pidie Jaya|Tribuneindonesia.com
Meureudu-Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya secara resmi menjadi peran sebagai tuan rumah pelaksanaan ajang keagamaan terbesar di Aceh, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Provinsi Aceh ke-37, yang dibuka secara khidmat pada Sabtu malam, 1 November 2025.
Dengan lokasi di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, Cot Trieng, Meureudu, agenda pembukaan menjadi simbol perhatian serius Pemkab terhadap pengembangan syiar Al-Qur’an dan pembinaan generasi Qur’ani.
Kami menyambut amanah ini dengan penuh antusias, ini bukan sekadar momentum lomba, melainkan langkah nyata Pemkab Pidie Jaya dalam memperkuat nilai keagamaan, mempererat ukhuwah islamiyah serta menghadirkan Aceh yang religius, sejuk dan berdaulat dalam syariat,” ujar Bupati Pidie Jaya.
Sebagai tuan rumah, Pemkab Pidie Jaya telah melakukan berbagai persiapan matang mulai dari fasilitas arena, penyambutan peserta dari kabupaten/kota seluruh Aceh, hingga pengaturan pelayanan bagi pengunjung. Semua inisiatif itu menunjukkan bahwa Pemkab tidak hanya fokus sebagai lokasi pelaksanaan, tetapi juga sebagai fasilitator keberhasilan MTQ secara menyeluruh.
Pemkab Pidie Jaya berharap sekaligus menegaskan posisinya sebagai lokomotif pembinaan Al-Qur’an di Aceh, dengan target meningkatkan minat baca Al-Qur’an, memperkuat kelompok pendidik dan pembina, serta membangun suasana komunitas yang menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab dalam tiap perlombaan.
Melalui kegiatan MTQ, kita berharap generasi muda Aceh semakin cinta kepada Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman dalam bersikap dan bertindak, sehingga tercipta masyarakat yang damai, berakhlak, dan berkeadilan,” kata Bupati
Penunjukan Pidie Jaya sebagai tuan rumah bukan hanya prestasi administratif, tetapi juga kepercayaan bahwa Pidie Jaya mampu mengambil peran strategis dalam skala provinsi. Pemkab Pidie Jaya siap menunaikan kepercayaan ini dengan profesionalisme dan semangat kebersamaan, agar MTQ ke-37 berjalan sukses, bermartabat dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat Aceh.
















