Manado – Tribuneindonesia.com,
Sulawesi Utara memeriahkan penyambutan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dengan menggelar Pawai Obor (Taptu) 1 Muharram. kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Sulut, pada Sabtu (26/7), dihadiri oleh sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, dan perwakilan instansi pemerintah, termasuk Kakanwil Kemenkum Sulut yang diwakili oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Marsono. Minggu (27/07/25).
Diketahui, M. Lukmanul Hakim Lapadengan, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Sulut, mewakili Gubernur YSK, secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang penuh khidmat ini.
“Ini adalah bukti kebersamaan kita sebagai masyarakat yang harmonis,”
ujarnya.
Selain itu, Lukmanul juga menekankan makna filosofis dari pawai obor tersebut.
Menurutnya, obor tidak sekadar menjadi simbol cahaya, melainkan juga sebagai pengingat untuk senantiasa menebarkan kebaikan.
“Api obor ini harus terus menyala di hati kita, mendorong semangat persaudaraan dan perdamaian,”
tambahnya.
Gubernur Sulut, melalui perwakilannya, turut menyampaikan pesan penting kepada seluruh peserta. Beberapa di antaranya adalah menjaga ketertiban selama pawai, memperkuat semangat persatuan, serta memanfaatkan momen ini sebagai sarana syiar agama yang positif.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai wujud toleransi dan kedamaian,”
pesannya.
Tempat yang sama, Marsono, perwakilan Kemenkum Sulut, turut berpartisipasi aktif dengan melepas dua peserta pawai.
Kehadirannya menegaskan dukungan instansi hukum terhadap kegiatan keagamaan yang membangun kerukunan.
“Kami mendukung penuh acara yang memupuk nilai-nilai kebersamaan seperti ini,”
ucap Marsono.
Selain dihadiri pejabat sipil dan TNI-Polri, acara ini juga diikuti oleh Forkopimda Sulut, pengurus PHBI, serta 33 peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Keragaman peserta menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menyambut tahun baru Islam dengan semangat kebersamaan.
Kegiatan tersebut ditutup dengan pelepasan peserta pawai secara simbolis disertai harapan agar pesan perdamaian dan toleransi terus bergema.
“Selamat mengikuti pawai obor! Semangat!”
seru Lukmanul mengakhiri sambutannya, disambut riuh tepuk tangan hadirin. (Talia)