Deli Serdang | TribuneIndonesia.com
Sore itu, Minggu (17/8/2025), Simpang Jalan Thamrin, Lubuk Pakam, mendadak berubah menjadi lautan semangat merah putih. Ratusan bendera kecil dibagikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Deli Serdang kepada para pengguna jalan. Mulai dari pengendara motor, sopir angkot, hingga pejalan kaki, semua mendapat kesempatan merasakan kehangatan sederhana namun sarat makna: kibaran bendera yang menjadi simbol cinta tanah air.
Biasanya, Minggu sore adalah waktu istirahat, bercengkerama dengan keluarga, atau sekadar melepas penat. Namun tidak demikian bagi para personel Dishub Deli Serdang. Mereka justru memilih turun ke jalan, berbalut seragam kebanggaan, menyapa masyarakat, dan dengan penuh dedikasi membagikan bendera. Di tengah panasnya aspal dan riuhnya kendaraan, mereka tetap tegak menjaga ketertiban lalu lintas sembari menyalakan bara patriotisme di hati warga.
Pemandangan itu menghadirkan nuansa berbeda. Senyum para petugas saat menyerahkan bendera membuat persimpangan jalan dipenuhi kehangatan. Sejumlah pengendara bahkan langsung mengibarkan bendera kecil itu di spion motor dan kaca mobil mereka. Jalanan yang tadinya hanya penuh lalu lintas biasa, tiba-tiba berubah menjadi panggung semarak kemerdekaan.

Kegiatan ini digelar usai seluruh jajaran Dishub Deli Serdang, baik ASN maupun non-ASN, melaksanakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan. Dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang penuh semangat, mereka bertekad menjadikan momentum ini sebagai wujud nyata pengabdian. Tekad mereka sejalan dengan cita-cita besar: mewujudkan Deli Serdang yang berkah, maju, unggul, dan berkelanjutan.
Namun lebih dari sekadar kegiatan seremonial, pembagian bendera ini menjadi sebuah pesan moral. Bahwa kemerdekaan tidak hanya dirayakan di lapangan upacara atau gedung megah, melainkan juga di jalanan, di tengah rakyat, dan dalam keseharian. Merah putih bukan sekadar kain yang berkibar, melainkan roh kebangsaan yang terus hidup dalam kebersamaan.
Di simpang jalan itu, Dishub Deli Serdang tidak sekadar membagikan bendera. Mereka menyalakan api semangat, mengingatkan setiap orang yang melintas bahwa 80 tahun Indonesia merdeka bukan sekadar angka, melainkan perjalanan penuh pengorbanan yang harus terus dirayakan dengan bangga.
Dan sore itu, di bawah langit Lubuk Pakam, merah putih tak hanya berkibar di tiang-tiang tinggi. Ia berkibar di hati rakyat, menyatu dalam denyut nadi bangsa yang tak pernah padam.
Ilham Gondrong