Ketua AWNI Subulussalam Dituding Tak Netral, Sejumlah Wartawan Soroti Dugaan Pembelaan Berlebihan terhadap Pemerintah Desa

- Editor

Sabtu, 31 Mei 2025 - 14:34

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam | TribuneIndonesia.com

31 Mei 2025 — Dunia jurnalistik di Kota Subulussalam tengah diguncang konflik internal setelah Ketua Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) Kota Subulussalam, Maharudin Maha, dituding oleh sejumlah rekan seprofesi sebagai sosok yang tidak netral dan terlalu membela pihak pemerintah desa dalam berbagai persoalan publik.

Tudingan tersebut disampaikan oleh SPJ, seorang wartawan lokal yang merasa prihatin dengan sikap Ketua AWNI yang dinilainya cenderung membungkam kritik dan tidak mencerminkan peran organisasi wartawan sebagai pilar pengawasan dalam demokrasi.

“Ngacalah kau woiii…! Pemerintah desa seharusnya tidak takut kepada wartawan jika mereka menjalankan tugas dengan transparan dan sesuai aturan,” ujar SPJ dalam pernyataannya yang disampaikan pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Menurut SPJ, wartawan memiliki fungsi penting sebagai pengawas sosial yang bertugas mengungkap kebenaran, bukan justru terkesan menjadi juru bicara pemerintah.

“Jika pemerintah desa bekerja dengan baik, tidak ada yang perlu ditutupi. Tapi jika ada pelanggaran atau penyimpangan, justru wartawanlah yang seharusnya berada di garis depan untuk mengungkap dan memperbaiki situasi,” katanya menambahkan.

Nama Dicatut Tanpa Konfirmasi, Khadafi Merasa Dilecehkan

Di tengah memanasnya situasi tersebut, Muhammad Khadafi, seorang wartawan lainnya, juga mengaku merasa dirugikan akibat penyebaran foto dirinya yang beredar di media sosial dan platform berita lokal tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Foto Khadafi disebut-sebut muncul dalam pemberitaan yang berkaitan dengan pernyataan Maharudin, yang diduga menyudutkan dirinya secara tidak proporsional. Pemberitaan itu juga sempat viral di sejumlah grup WhatsApp wartawan dan warga Subulussalam.

“Saya terkejut melihat foto saya tersebar di media dan grup WhatsApp, disertai narasi yang tidak pernah saya konfirmasi. Ini mencemarkan nama baik saya dan mempermalukan saya secara pribadi dan profesional,” ungkap Khadafi.

Khadafi menuding pemberitaan tersebut sebagai bentuk character assassination yang dilakukan oleh oknum wartawan yang tidak bertanggung jawab. Ia secara khusus menyebut dua nama: Ramona, wartawan dari salah satu media online lokal, serta Maharudin Maha, Ketua AWNI itu sendiri.

“Saya menilai berita itu mengandung unsur hoaks, fitnah, dan niat sabotase. Ini berbahaya bagi integritas profesi wartawan. Jika wartawan saling menjatuhkan, bagaimana publik akan percaya kepada pers?” tegasnya.

Pentingnya Etika dan Klarifikasi dalam Jurnalistik

Baca Juga:  Oknum TNI AL Ditangkap Terlibat Penyeludupan Barang Ilegal di Aceh Timur, Bawa Harley dan Hewan Langka

Perseteruan antarwartawan ini dinilai mencoreng marwah profesi jurnalistik yang selama ini dijunjung sebagai pilar keempat demokrasi. Di sisi lain, Khadafi juga menyayangkan tidak adanya upaya konfirmasi atau right of reply dari pihak-pihak yang memberitakan dirinya.

“Etika jurnalistik itu penting. Konfirmasi adalah hal mendasar dalam setiap laporan berita. Tanpa itu, berita bisa berubah menjadi alat propaganda atau bahkan senjata untuk menjatuhkan pihak tertentu,” ujarnya.

Khadafi berharap agar ada klarifikasi terbuka dari para pihak terkait, serta investigasi internal oleh organisasi wartawan di Subulussalam untuk memastikan profesionalisme tetap ditegakkan.

“Ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang martabat wartawan Subulussalam secara keseluruhan. Jangan biarkan oknum merusak kepercayaan publik terhadap media,” pungkasnya.

AWNI dan Pemerintah Desa Diminta Jaga Transparansi

Menanggapi situasi ini, sejumlah pihak menyerukan pentingnya hubungan sehat antara media dan pemerintah desa. Pers harus tetap kritis, namun objektif dan berimbang. Sebaliknya, pemerintah desa juga harus membuka ruang komunikasi dan transparansi kepada media sebagai mitra pembangunan, bukan sebagai musuh.

Polemik ini diharapkan menjadi momentum bagi insan pers di Subulussalam untuk kembali merefleksikan peran dan tanggung jawab mereka, serta memperkuat solidaritas antarwartawan demi menjaga integritas profesi jurnalistik di tengah tantangan zaman. (Sp)

Berita Terkait

Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata
Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut
PROFIL ARIEF MARTHA RAHADYAN,B.Sc.,M.Sc
Antar Surat Pengaduan, Warga Sebut Pegawai Puskesmas Batang Kuis Kurang Etika
Diduga Liburan ke Luar Negeri Saat Banjir, Tokoh Pemuda Batang Kuis Laporkan Kepala Puskesmas dan 10 Pegawai ke Bupati Deli Serdang
10 Pegawai Puskesmas Batang Kuis Mangkir Saat Banjir, BKPSDM Terbitkan Teguran
Masyarakat Desa Dayah Tanoh Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Blang Pandak, Tangse
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 04:29

Korupsi Penjualan Aluminium Rp133 Miliar, Kejati Sumut Tahan Dua Pejabat Inalum

Selasa, 16 Desember 2025 - 06:17

Korban Kekerasan TNI Gugat UU Peradilan Militer ke Mahkamah Konstitusi

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:10

Bentrokan Ormas di Langkat: Sorotan Mengarah ke Dugaan Permainan Oknum TNI–Polri dalam Penanganan Kasus

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:43

TEROBOSAN FORENSIK PAJAK Dr. Joko Ismuhadi di FEB UGM: Rumus R = E + A – L Bongkar Modus Back-to-Back Loan dan Penggelapan di Sektor Retail Cash Intensive

Kamis, 4 Desember 2025 - 05:16

Arief Martha Rahadyan Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Selamatkan Aset Rp 23 Triliun dari Mafia Tanah

Kamis, 4 Desember 2025 - 04:47

Rini Agustin Teriak Minta Keadilan, Suami Dijebloskan ke Sel Polsek Medan Tembung Tanpa Bukti, Tanpa Surat, Tanpa Saksi

Rabu, 26 November 2025 - 13:18

Dana Hibah KONI Asahan Terkatung Katung, Penegak Hukum Saling Lempar

Senin, 24 November 2025 - 14:10

Kejati Sumut Sita Rp113 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi Aset Citra Land

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x