Kutacane | TribuneIndonesia.com
Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-51 Kabupaten Aceh Tenggara, Pemerintah Daerah melalui panitia pelaksana menggelar Grand Final Lomba Lagu Daerah Alas, yang berlangsung meriah di Stadion H. Syahadat Kutacane, Sabtu malam (23 Juni 2025) hingga malam puncak final pada Sabtu malam (malam Minggu).
Kegiatan yang digagas sebagai ajang pelestarian budaya dan pencarian bakat ini menjadi perhatian masyarakat luas, dengan menghadirkan delapan finalis terbaik yang sebelumnya telah melalui babak penyisihan sejak beberapa hari sebelumnya.
Apa yang diperlombakan? Para peserta menampilkan kemampuan vokal mereka dalam membawakan lagu-lagu daerah Alas dan lagu nasional, dengan penuh penghayatan dan ekspresi. Setiap finalis tampil maksimal, memadukan olah suara dan rasa seni dalam upaya merebut posisi Juara 1, 2, 3, serta kategori vokal terbaik (suara emas).
Panitia telah menyiapkan trofi dan medali penghargaan bagi para pemenang, sebagai bentuk apresiasi terhadap bakat-bakat seni lokal yang mampu mengharumkan nama daerah.
Siapa yang hadir? Malam puncak acara turut dihadiri oleh Bupati Aceh Tenggara, Ibu Wakil Bupati, unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan. Kehadiran mereka menambah semarak sekaligus menunjukkan dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wadah untuk menampilkan potensi seni vokal generasi muda Aceh Tenggara. Harapannya, dari ajang ini akan lahir penyanyi-penyanyi berbakat yang mampu mengangkat nama daerah di level nasional,” ujar salah satu panitia, Gani, kepada TribuneIndonesia.
Mengapa kegiatan ini penting? Selain sebagai bentuk syukur atas hari jadi kabupaten, perlombaan ini juga menjadi sarana pembinaan generasi muda dalam bidang seni, serta sebagai bagian dari upaya memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah, disambut riuh tepuk tangan dari para hadirin yang memenuhi stadion. Semangat kebersamaan dan cinta budaya terasa kental sepanjang acara berlangsung, mencerminkan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaan seni Aceh Tenggara. (Gani)