Gawat…!! Diduga Mark Up 50%, Proyek Jembatan di Kampong Mendilam Sarat Kejanggalan

- Editor

Kamis, 29 Mei 2025 - 07:07

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam | TribuneIndonesia.com

Proyek pembangunan jembatan di Kampong Mendilam, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, kini menuai sorotan publik. Jembatan yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD) senilai Rp48 juta ini diduga kuat mengalami mark up hingga 50 persen dari nilai riil pekerjaan. Tak hanya itu, proyek ini juga disinyalir tumpang tindih dan tidak transparan.

Berdasarkan pantauan langsung wartawan di lokasi, papan informasi proyek tidak mencantumkan ukuran jembatan maupun pelaksana teknis kegiatan, sehingga publik kesulitan melakukan pengawasan.

Diperkirakan, jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 5 meter, lebar 2,5 meter, dengan ketebalan sekitar 20 cm. Hingga kini, belum jelas apakah jembatan tersebut menggunakan material besi di bagian lantai atau dinding, mengingat konstruksinya didirikan di atas jembatan lama yang masih ada sebelumnya.

Lebih mengherankan lagi, proyek tersebut diduga tidak melibatkan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) seperti yang diamanatkan dalam pengelolaan dana desa. Kondisi ini semakin menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan teknis maupun administratif.

Pj Kepala Kampong: “Sudah Sesuai Perencanaan”

Dikonfirmasi terkait dugaan kejanggalan tersebut, Bahagia, selaku Penjabat (Pj) Kepala Kampong Mendilam, menyatakan bahwa pekerjaan jembatan tersebut telah sesuai dengan gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diterima dari Wahyu, yang disebut-sebut sebagai konsultan proyek.

> “Kami hanya melaksanakan sesuai gambar dan RAB dari konsultan. Semua sudah sesuai perencanaan,” ujarnya singkat.

Namun, hingga berita ini naik cetak, tim redaksi belum berhasil menghubungi Wahyu, sang konsultan, untuk mengonfirmasi kebenaran pernyataan tersebut. Ketidakhadiran Wahyu dalam menjelaskan duduk perkara ini kian memperkuat dugaan bahwa ada praktik tidak wajar dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan proyek.

Baca Juga:  Pengangkatan Fadil Ilyas Sebagai Plt Dirut BAS Dinilai Atau Diduga Tidak Sah Menurut UU OJK

Masyarakat Desak Aparat Usut Tuntas

Sejumlah warga Kampong Mendilam yang enggan disebutkan namanya menduga bahwa proyek jembatan tersebut hanyalah cara untuk memperkaya diri oknum tertentu, tanpa memikirkan kepentingan masyarakat luas.

> “Kami curiga ini hanya akal-akalan. Masa jembatan sekecil itu habiskan dana hampir Rp50 juta? Kami minta APH turun tangan,” ujar salah seorang warga.

Warga mendesak Inspektorat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Subulussalam, dan Polres Subulussalam agar segera melakukan audit dan investigasi terhadap penggunaan Dana Desa di Kampong Mendilam. Mereka berharap agar setiap rupiah dari dana desa dapat digunakan secara akuntabel dan tepat sasaran.

Desakan Audit dan Transparansi

Selain itu, masyarakat juga mendorong Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal ini penting untuk menghindari adanya pelanggaran hukum dan memastikan bahwa tata kelola dana desa dilakukan secara transparan, partisipatif, dan sesuai aturan perundang-undangan.

> “Kami ingin keadilan. Jangan sampai dana desa yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat malah jadi ajang memperkaya diri. Kami percaya APH mampu bertindak tegas,” pungkas warga lainnya.

Redaksi | Tim Investigasi

Berita Terkait

*Kapolres Aceh Timur Hadiri Pelepasan dan Pemberangkatan Kafilah MTQ XXXVII
Viral! Otak Pengeroyokan dan Penganiayaan Jukir Menggunakan Sajam di Depok Diduga EVP PLN, “Terapkan UU Darurat
Bank Aceh Syariah Salurkan Zakat untuk 1.216 Mustahik Miskin Produktif di Aceh Tenggara
Aroma Penyimpangan di Proyek Rp781 Juta SDN Sukawaris 2 — Kepala Sekolah Bungkam, Baja Bekas Hilang Entah ke Mana!
ASN Rangkap Jabatan Bikin Heboh Cikeusik, Surat Mundur Tak Diterima, Wartawan Siap Turun!
Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
Berita ini 218 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:54

Sinergi Damai di Kota Pelabuhan, Bitung Siapkan Perayaan Lintas Agama Desember 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:18

Siantar Darurat Narkoba: Ratusan Pengedar Ditangkap Tapi Siapa Dalang di Baliknya ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:33

Desain Siap Bangun Pemko Medan: Terobosan Inovatif atau Sekedar Prototipe di Sistem ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:06

​Perkuat Citra “Polisi Humanis”, Polres Bitung Sumbang Darah di Momen Hari Jadi Humas Polri

Kamis, 30 Oktober 2025 - 01:22

Gratis di Atas KTP tapi Mahal di Lapangan: Menelisik Ketimpangan Pelayanan Kesehatan Warga Sumut

Rabu, 29 Oktober 2025 - 23:12

Sinergi Diskominfo dan PWI Siantar Jadikan UKW Barometer Kompetensi Wartawan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 21:45

Gang Sempit, Akses Terbatas & Satu Nyawa Melayang: Potret Resiko Permukiman Padat di Gang Sempit

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:02

Mimpi di Tengah Ketimpangan: Asa Atlet Putri Sumut untuk Sepak Bola Lebih Adil

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Potensial Jadi Kabupaten Terdepan, Pembangunan Tahun 2026 Dilakukan Lebih Awal

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:07

Pemerintahan dan Berita Daerah

Lestarikan Kebudayaan, Pemkab Deli Serdang Adakan Pagelaran Budaya & Lomba Tari

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:02

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x