Medan | TribuneIndonesia.com — Kepedulian sosial tidak boleh hanya berhenti di meja birokrasi, melainkan diwujudkan dalam aksi nyata di tengah masyarakat. Komitmen itulah yang kembali ditegaskan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Khoiruddin Rangkuti, saat berbincang dengan Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Bersama Rakyat (GEBER) Sumatera Utara, Dodi Rikardo Sembiring, S.Sos., Rabu (8/10/2025).
“Sebisanya kita bantu,” ujar Khoiruddin singkat namun sarat makna. Kalimat sederhana itu mencerminkan ketulusan dan semangat pengabdian aparatur Dinsos Medan untuk terus membuka ruang kolaborasi bersama masyarakat dan lembaga sosial dalam memperkuat pelayanan bagi rakyat kecil yang membutuhkan.
Ketua DPP LSM GEBER Sumatera Utara, Dodi Rikardo Sembiring, S.Sos., menyambut baik respons positif dari Dinsos Medan tersebut. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga sosial adalah kunci utama agar program sosial tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
“Kami sangat menghargai keterbukaan dan semangat kolaborasi Dinsos Medan. GEBER siap menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah, agar bantuan sosial benar-benar sampai kepada yang berhak,” ujar Dodi kepada wartawan, Senin (13/10/2025) di Medan.
Sementara itu, Ketua LSM GEBER Kota Medan, Yuli Asri Nasution, S.Pd.I., menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh Dinsos Medan. Ia menegaskan, kehadiran GEBER bukan hanya sebagai pengawas sosial, tetapi juga sebagai mitra yang siap turun langsung membantu warga di lapangan.
“Kami bangga bisa dipercaya menjadi bagian dari solusi. GEBER siap turun langsung ke lapangan membantu masyarakat yang memerlukan uluran tangan pemerintah,” tutur Yuli penuh semangat.
Lebih lanjut, Dodi Rikardo menjelaskan bahwa kerja sama antara Dinsos Medan dan LSM GEBER bukan hal baru. Kedua pihak telah beberapa kali bersinergi dalam berbagai kegiatan sosial, seperti penyaluran bantuan bagi warga kurang mampu, dukungan bagi korban bencana, hingga pendampingan sosial di kawasan padat penduduk.
“Kita sudah pernah turun bersama membantu masyarakat. Kerja sama ini akan terus kita perkuat, karena urusan sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab moral kita semua,” tegas Dodi.
Sinergi antara pemerintah daerah dan LSM GEBER ini dinilai sebagai langkah nyata dalam memastikan program sosial benar-benar menyentuh lapisan masyarakat terbawah. Kolaborasi tersebut bukan sekadar simbol kerja sama, tetapi menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap kemanusiaan masih menjadi prioritas di tengah berbagai tantangan sosial yang dihadapi kota besar seperti Medan.
“Pemerintah dan masyarakat sipil harus berjalan seiring. Dengan kebersamaan, bantuan sosial bisa menjadi harapan nyata, bukan sekadar catatan di atas kertas,” tutup Dodi Rikardo.
Suara dari para pegiat sosial ini menjadi pengingat bahwa kerja kemanusiaan tidak mengenal batas jabatan atau lembaga. Selama masih ada rakyat yang membutuhkan, kolaborasi dan ketulusan akan selalu menjadi energi utama dalam melayani sesama.
Ilham Gondrong















