Banda Aceh | TribuneIndonesia.com
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), secara resmi melantik 74 pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Aceh yang terdiri dari pejabat eselon II, III, dan IV. Prosesi pelantikan berlangsung di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Senin (19/5/2025) sore.
Dalam sambutannya, Gubernur Mualem menegaskan bahwa pelantikan tersebut merupakan hasil dari proses seleksi yang ketat, objektif, dan sesuai dengan prinsip meritokrasi. Ia menekankan bahwa pengangkatan jabatan tidak didasarkan pada kedekatan personal, melainkan pada integritas dan pencapaian kinerja nyata dari setiap aparatur sipil negara (ASN).
Jabatan yang Saudara emban adalah amanah penting. Tunjukkan dedikasi, integritas, dan kinerja terbaik untuk mendukung pelayanan publik dan pembangunan Aceh,” ujar Mualem.
Ia juga mengingatkan agar seluruh ASN di Pemerintah Aceh terus meningkatkan profesionalisme dan bertanggung jawab atas tugas dan fungsi masing-masing.
Rincian Pejabat yang Dilantik
Adapun pejabat yang dilantik terdiri dari 5 pejabat eselon II serta 69 pejabat eselon III dan IV yang tersebar di berbagai dinas dan lembaga Pemerintah Aceh.
Pejabat Eselon II:
1. M. Nasir – Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh, dan Kesejahteraan Rakyat.
2. Azwardi – Kepala Sekretariat Majelis Pendidikan Aceh.
3. T. Mirzuan – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh.
4. Abdullah Hasbullah – Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe (Katibul Wali).
5. Husnan Harun – Kepala Bappeda Aceh.
Pejabat Eselon III dan IV:
(Sebanyak 69 nama dan jabatan sebagaimana tercantum dalam daftar lengkap pelantikan, mulai dari Kepala Bagian, Kepala Bidang, Sekretaris Dinas, hingga Kepala Sub Bagian di berbagai SKPA dan lembaga teknis.)
Penegasan Arah Kebijakan
Pelantikan ini menjadi bagian dari langkah strategis Gubernur Aceh dalam melakukan reformasi birokrasi dan memperkuat kinerja organisasi perangkat daerah. Mualem berharap, dengan pengisian posisi strategis ini, pelayanan publik dapat berjalan lebih efektif, serta mendukung tercapainya program-program prioritas pembangunan Aceh.
Sebagai penutup, Gubernur mengajak seluruh pejabat yang baru dilantik untuk bekerja secara kolektif dan berorientasi pada hasil nyata di lapangan.
Aceh membutuhkan aparatur yang berani bekerja, berpikir inovatif, dan mampu menjawab tantangan. Jabatan bukan kehormatan pribadi, tetapi tanggung jawab publik,” tegas Mualem. (Ct)